Ketika Bisnis Otomotif Lesu - Menakar Bisnis Astra di Logistik Berikat

NERACA

Jakarta –Besarnya perputaran uang di industri logistik menjadi ketertarikan PT Astra Internasional Tbk (ASII) untuk mencoba peruntungannya di sektor tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya perseroang mendongkrak pendatan tahun depan yang tidak lagi hanya mengandalkan dari sektor otomotif. Astra melalui anak usahanya, PT Astratel Nusantara akan ekspansi di Pelabuhan Eastkal.

Direktur Astra Internasional, Paulus Bambang Widjanarko mengatakan, selain bisnis jalan tol yang tengah di garap Astratel, juga akan ekspansi di pelabuhan Eastkal yang akan dikonversi pelabuhan tersebut menjadi pusat logistik berikat.”Nilai investasi pusat logistik berikat ini tidak begitu besar, karena persiapannya hanya sistem teknologi informasi,”ujarnya di Jakarta,kemarin.

Dirinya menambahkan, PT Pelabuhan Penajam Buana Taka sebagai pengelola Eastkal diharapkan siap menjadi PLB pada kuartal I-2016. Perseroan berharap dapat ditunjuk oleh pemerintah sebagai PLB di Kalimantan Timur. Asal tahu saja, Astratel tahun depan telah menyiapkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk memperkuat bisnis di sektor infrastruktur, disamping melanjutkan ekspansi jalan tol.

Disebutkan, anggaran ekspansi Astratel untuk melanjutkan pengerjaan empat ruas tol pada tahun depan diperkirakan sama dengan tahun ini. Seluruh dana berasal dari kas internal Grup Astra. Seiring itu, perseroan juga melihat peluang tender jalan tol baru, terutama di Jawa.

Untuk di jalan tol, Astratel memiliki 79,31% saham ruas Tangerang - Merak sepanjang 72,45 km melalui PT Marga Mandalasakti. Ruas tol tersebut telah beroperasi 100%. Kedua, PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), dengan kepemilikan 95% yang mengelola ruas tol Jombang – Mojokerto sepanjang 40,5 km.

Ketiga, PT Marga Trans Nusantara (MTN) dengan kepemilikan 40% ruas Serpong – Kunciran sepanjang 11,25 km. Keempat, Astratel memiliki 25% saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), operator yang memiliki dan mengelola ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 km.“Dalam beberapa proyek tol tersebut ada yang masih dilakukan pembebasan lahan. Misalnya, pada MTN. Kalau urusan pembebasan lahan ini juga tergantung dari pemerintah,” jelas Paulus.

Proyek PLTU

Selain itu, Astra melalui anak usahanya, PT United Tractors Tbk (UNTR), membidik tender proyek pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang di Sumetera Selatan berkapasitas 2x300 megawatt (MW). Direktur Astra International Djoko Pranoto menerangkan, pihaknya berencana menjajaki sejumlah tender PLTU mulut tambang guna disinergikan dengan bisnis batubara United Tractors. PLTU yan diincar tersebut adalah Sumsel I, Sumsel 9 dan Sumsel 10.“Sejauh ini, kami terus pelajari sebelum masuk ke PLTU. Dari tiga PLTU tesebut yang paling prospektif itu Sumsel I dengan kapasitas 2x300 MW,” jelas dia.

Menurut Djoko, pihaknya terbuka untuk mengganden investor asing yang berminat masuk ke PLTU tersebut. Perseroan memperkirakan pemerintah bakal menggelar tender proyek tersebut pada awal tahun depan. Djoko menambahkan, salah satu syarat untuk mengikuti PLTU mulut tambang adalah memiliki tambang batubara di area tersebut. Karena itu, perseroan berencana mengakuisisi tambang sekitar sumsel I atau bekerjasama dengan pemilik tambang pada area tersebut.

Sementara itu, Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, di luar bisnis-bisnis baru, sektor otomotif yang menjadi bisnis utama perseroan bakal menghadapi tantangan yang berat pada tahun depan. Selain otomotif, bisnis komoditas kelapa sawit juga tengah menurun disebabkan harga komoditas yang anjlok. Prijono memperkirakan, kinerja perseroan akan melambat sepanjang 2015. Sementara itu, penjualan otomotif diprediksi masih sama dengan tahun ini. Guna mempertahankan pangsa pasar, perseroan tetap berencana meluncurkan produk otomotif teranyar tahun depan. Perseroan berusaha menjaga pangsa pasar sekitar 50% pada roda empat dan 69% pada roda dua. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…