Antara Penenggelaman Kapal dan Kesejahteraan Masyarakat

Antara Penenggelaman Kapal dan Kesejahteraan Masyarakat 

NERACA

Jakarta - Sebagaimana digaungkan di banyak media massa, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak dipimpin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, fokus pada pemberantasan pencurian ikan.

Hal tersebut juga terbukti dengan telah lebih dari 100 kapal penangkap ikan ilegal yang telah ditenggelamkan oleh aparat di berbagai daerah di Tanah Air. Penenggelaman kapal pencuri ikan yang gencar dilakukan KKP, kata Menteri Susi, membantu mencukupi konsumsi ikan domestik atau stok ikan bagi masyarakat di berbagai daerah di Tanah Air.

"Penenggelaman kapal tidaklah merugikan, tetapi untuk mencukupi kebutuhan gizi dari ikan," kata Susi dalam acara puncak Peringatan Hari Ikan Nasional di Jakarta, Minggu (22/11).

Menurut dia, akibat dari penenggelaman kapal itu meningkatkan produksi atau pasokan ikan yang ditangkap, bahkan di sejumlah daerah ada yang pasokannya terpantau melonjak hingga 240 persen. Menteri Susi juga mengutarakan harapannya adalah dengan gencarnya pemberantasan pencurian ikan maka akan semakin banyak hidangan kelautan dan perikanan yang bisa disantap oleh generasi mendatang.

Ia menyoroti bahwa konsumsi ikan di Indonesia secara rata-rata masih tertinggal dengan tingkat makan ikan di sejumlah negara tetangga, seperti Thailand dan Vietnam. Susi juga menyatakan bahwa dengan peningkatan konsumsi ikan bagi masyarakat tanah air maka juga bakal melambungkan daya saing nasional di tingkat global.

Sebagaimana diberitakan, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menginginkan pemerintah mengoptimalkan produk sektor kelautan dan perikanan untuk konsumsi bagi penduduk karena jumlahnya telah meningkat pesat saat ini dibandingkan beberapa dekade sebelumnya.

"Sejak awal 1990-an, proporsi produksi perikanan digunakan untuk konsumsi manusia langsung telah meningkat. Pada 1980-an, sekitar 71 persen dari ikan yang dihasilkan dialokasikan untuk konsumsi manusia," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim.

Apalagi, kata Abdul Halim, pada periode 1976--2012, perdagangan ikan dan produk perikanan dunia meningkat sekitar 8,3 persen per tahun secara nominal dan 4,1 persen secara riil.

Menurut dia, beberapa isu utama yang terus memengaruhi perdagangan ikan internasional hingga saat ini, antara lain volatilitas harga komoditas secara umum dan pengaruhnya terhadap produsen dan konsumen.

Sementara itu, KKP dalam Peringatan Hari Perikanan Nasional (Harkannas) ingin masyarakat mengonsumsi ikan lebih banyak dibandingkan dengan mengonsumsi daging jenis lainnya, seperti sapi dan ayam.

"Kami mendorong agar pada tahun 2015 konsumsi ikan per kapita di Indonesia dapat mencapai 40 kilogram per kapita," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo dalam acara Peringatan Harkannas ke-2 di Jakarta, Sabtu (21/11). Ant

 

BERITA TERKAIT

Organisasi Nirlaba Berkontribusi Bagi Pembangunan RI

NERACA Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, organisasi nirlaba (NGO) telah membuktikan kontribusi pentingnya bagi pembangunan…

Masyarakat Menerima Hasil Pemilu dengan Kondusif

NERACA Jakarta - Pengamat politik Arfianto Purbolaksono mengemukakan bahwa masyarakat menerima hasil Pemilihan Umum 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum…

Demokrasi Adalah Jalan Capai Kebenaran

NERACA Semarang - Mantan Sekretaris Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan yang akrab disapa Gus Huda…

BERITA LAINNYA DI

Organisasi Nirlaba Berkontribusi Bagi Pembangunan RI

NERACA Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, organisasi nirlaba (NGO) telah membuktikan kontribusi pentingnya bagi pembangunan…

Masyarakat Menerima Hasil Pemilu dengan Kondusif

NERACA Jakarta - Pengamat politik Arfianto Purbolaksono mengemukakan bahwa masyarakat menerima hasil Pemilihan Umum 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum…

Demokrasi Adalah Jalan Capai Kebenaran

NERACA Semarang - Mantan Sekretaris Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan yang akrab disapa Gus Huda…