Kemiskinan Adalah Visiable

Oleh: Agus Yuliawan

Pemerhati Ekonomi Syariah

Membaca judul di atas memang sangat aneh, mengapa kemiskinan dianggap visiable. Sementara banyak dari lembaga keuangan mulai dari bank hingga keuangan mikro enggan untuk memberikan pembiayaan kepada orang miskin yang tidak bankable dan visiable. Namun, hal ini tidak bagi koperasi Abdi Kerta Raharja Unit Simpan Pinjam (USP) Syariah di kabupaten Tangerang.  Koperasi syariah ini—justru memberikan pembiayaan kepada orang-orang miskin dalam konsep bagi hasil yang selama ini jauh dari akses keuangan.

USP Syariah Abdi Kerta Raharja ini, benar-benar mengadopsi sistem  Greman Bank yang selama ini dikembangkan oleh Muhammad Yunus di Bangladesh. Dimana koperasi syariah ini melakukan pendampingan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat miskin tentang pentingnya kegotongroyongan dalam mengembangkan ekonomi. Dengan  praktek sistem  tanggung renteng berdasarkan kekeluargaan dan kelompok sama sama menangung  risiko. Sistem inilah yang dijalankan di koperasi syariah tersebut.

Untuk menjalankan koperasi syariah ini, para pegawai USP Syariah Abdi Karya Raharja tak semudah dibayangkan seperti dilembaga keuangan lainya. Mereka melakukan sosialisasi tentang mengapa harus bergabung dalam koperasi syariah?  Mereka juga memberikan wawasan kewirausahaan kepada calon anggota, survai kelapangan dan uji kelayakan, pembentukan kelompok calon anggota, latihan wajib anggota dan ujian pengesahan anggota.  Dengan konsep pendampingan yang demikian--maka karyawan USP Syariah Abdi Karya Raharja di tuntut untuk kerja eksta dalam mencari anggota yang tepat dan bisa di bina.

Dalam aktifitas kelompok ada berbagai kegiatan diantaranya temu kelompok yang bisa dilakukan seminggu sekali.Namun dengan idealisme untuk membantu kaum miskin, para karyawan dengan senang hati melakukan aktifitas ini. Dengan pembiayaan mikro rata-rata Rp 2000.000 yang diberikan oleh USP Syariah Abdi Kerta Raharja memberikan kemudahan kepada anggota untuk mengakses keuangan untuk kegiatan produktif. Sudah banyak para anggota yang dibina oleh koperasi ini  menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tangguh. Bahkan menghasilkan produk-produk berbasis ekspor seperti kerajinan tas terbuat dari kulit ular.

Sebagaii daya tarik  dari koperasi syariah ini tidak memungut biaya admin setiap pembiayaan yang diberikan kepada anggota. Koperasi ini hanya mengkenakan biaya kebajikan sebesara 1 persen yang digunakan untuk dana tabaru yang manfaatnya untuk asuransi anggota, beasiswa pendidikan anak-anak anggota bahkan biaya kebajikan tersebut mampu digunakan untuk sebagai simpanan sukarela anggota. Bagi hasil antara anggota dan koperasi syariah tersebut berdasarkan kesepakatan akad 2% dengan asumsi dasar  cosf of fund.

Membangun koperasi syariah mulai dasar seperti yang dilakukan oleh koperasi syariah Abdi Karya Raharja memiliki manfaat yang sangat besar terhadap perubahan sosial masyarakat. Di koperasi ini, memberikan warna tersendiri dan bukan sistem simpan pinjam yang dikedepankan seperti koperasi koperasi syariah lainya. Tapi mengubah struktur masyarakat dari ketidak mampuan menjadi mampu. Disinilah benar benar teologi agama Islam yang membebaskan di aplikasikan.

Entah berapa persen pengaruhnya terhadap perubahan masyarakat Tangerang dengan keberadaan koperasi syariah Abdi Karya Raharja. Sejauhmana peranya untuk mempengaruhi angka kemiskinan, perlu sebuah studi penelitian berikutya. Sehingga jika itu berhasil koperasi syariah Abdi Karya Raharja bisa dijadikan copy paste untuk program program pengentasan kemiskinan yang selama ini jauh dari harapan.

Selain itu dengan adanya konsep pendampingan yang dilakukan koperasi syariah tersebut  memberikan celah bahwa inovasi produk-produk syariah akan semakin berkembang, karena ada kesepahaman bersama terkait profit and lose sharing.

BERITA TERKAIT

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

BERITA LAINNYA DI

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…