Sarana transportasi massal seperti KRL Commuter Line dan Bus TransJakarta selama ini amburadul, mengapa? Karena salah satunya adalah tidak konsistennya jarak antara satu dan lainnya (head away) sehingga selalu membuat penumpukkan penumpang baik di halte maupun stasiun.

Coba kita lihat jarak antar KRL dengan yang dibelakangnya yang seharusnya 10 menit sekali, ternyata sering terlambat hingga 20-30 menit. Akibatnya penumpang selalu terjadi di Stasiun Bekasi maupun stasiun KRL lainnya di wilayah Jabodetabek lainnya.

Hal yang sama juga terjadi pada Bus TransJakarta, yang jarak antara satu dan lainnya harusnya 7 menit, ternyata pada pelaksanaannya mencapai 30-40 menit sehingga membuat penumpukkan penumpang di hampir semua halte di Jakarta.

Untuk itu kami mohon Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI Jakarta dan PT KAI untuk lebih mengawasi kondisi head away tersebut, jika sarana transportasi massal benar-benar dapat bermanfaat bagi warga Jabodetabek.

Ronald Sianturi, Jakarta