Antisipasi The Fed

 

 

Oleh: Prof. Firmanzah., PhD

Rektor Universitas Paramadina dan Guru Besar FEUI

 

Rilis rapat dewan gubernur The Fed (FOMC) yang diadakan pada 27-28 Oktober semakin memberikan sinyal kuat untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) pada tahun ini. Banyak pihak yang mulai berspekulasi bahwa rapat FOMC berikutnya yaitu pada 15-16 Desember 2015 merupakan saat yang tepat bagi The Fed untuk mengumumkan kenaikan suku bunga acuan. Sejumlah indikator seperti tingkat pengangguran yang menurun, pertumbuhan gaji serta non-farm payroll yang meningkat di Amerika Serikat. Perhatian akan dampak dari kenaikan suku bunga The Fed juga telah menjadi pusat perhatian dan pembahasan para pemimpin G-20 yang bersidang di Turki belum lama ini.  

Ketika indikasi kapan kenaikan suku bunga The Fed semakin jelas maka tugas otoritas, baik moneter maupun fiskal, di banyak negara menjadi semakin lebih terukur. Selama ini otoritas kebijakan di banyak negara, terutama emerging dan negara berkembang, menghadapi situasi ketidakpastian (unccertainty) yang sangat tinggi dikarenakan belum jelasnya kapan dan berapa besaran kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat.

Dengan semakin pastinya kenaikan suku bunga maka respons kebijakan akan lebih dapat diformulasikan dan antisipasi kebijakan juga sudah dapat dirumuskan. Hal ini tentunya akan mengurangi derajat ketidakpastian bagi pengambil kebiajakan untuk merespon isu ini yang telah berlangsung sejak kuartal terakhir 2013.

Pentingnya antisipasi dampak kebijakan keputusan The Fed perlu segera dirumuskan dan disimulasikan. Hal ini dikarenakan pasca keputusan The Fed akan mengarahkan pasar keuangan dunia ke titik keseimbangan baru (new equilibrium). Justeru masa transisi dari keseimbangan lama ke keseimbangan baru berpotensi menciptakan destabilitas dan bahkan situasi ketidakpastian baru. Selama ini dengan kebijakan quantitative easing III di Amerika Serikat membuat likuiditas dolar AS membanjiri tidak hanya pasar keuangan AS tetapi juga banyak negara emerging dan berkembang.

Dengan berakhirnya kebijakan ini dan dinaikkannya suku bunga acuan menandakan periode normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat. Risiko terbesar adalah capital-outflow keluar dari banyak negara dan masuk kembali ke Amerika Serikat. Membuat nilai tukar, cadangan devisa, dan pasar modal di banyak negara mengalami tekanan.

Indonesia dengan eksposur dana asing yang sangat tinggi baik di SBN maupun pasar modal memiliki risiko cukup besar dari capital-outflow. Mekanisme forum koordinasi stabilitas sistem keuangan dapat dijadikan medium untuk melakukan koordinasi sekaligus memformulasikan kebijakan yang komprehensif untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat. Menteri Keuangan, BI, OJK dan LPS perlu segera melakukan rapat koordinasi agar kebijakan yang akan ditempuh oleh Indonesia bersifat menyeluruh baik secara moneter maupun fiskal.

Selain itu juga, apapun langkah antisipasinya tidak akan membahayakan sektor riil yang selama tahun 2015 mengalami perlambatan pertumbuhan hampir di semua sektor industri. Perlunya kesatuan langkah dan kebijakan yang akan diambil lintas-otoritas juga akan memberikan confidence bagi para pelaku pasar di tengah proses transisi terciptanya keseimbangan baru pasar keuangan dunia. 

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…