Lagi, Saham SIAP Disuspensi - BEI Akan Kupas Abis Saham Sekawan

NERACA

Jakarta –Dugaan adanya transaksi semu yang dilakukan PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menguras tenaga PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus melakukan penyelidikan. Bahkan kasus ini telah banyak menyedot perhatian investor, lantaran kasus tersebut melibatkan 10 broker dan telah memberikan sanksi terhadap tiga broker. Kali ini, pihak BEI kembali suspensi saham SIAP karena ada beberapa keterangan yang dinilai meragukan.

Oleh karena itu, kata Direktur Penilaian BEI Samsul Hidayat, pihaknya kembali melayangkan surat kepada manajemen SIAP untuk meminta keterangan tambahan. Hal ini juga dilakukan karena saham SIAP mengalami fluktuasi harga saham yang tidak wajar. Hal itu menyebabkan BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham SIAP. “BEI minta keterangan apa yang membuat harga sahamnya seperti itu. Apa ada kegiatan atau tindakan manajemen yang bikin harganya turun,” kata dia di Jakarta, kemarin.

Sebagai informasi, suspensi ini merupakan yang ketiga kali, setelah Sekawan menggelar penawaran umum terbatas saham (rights issue) senilai Rp 4,68 triliun pada Juni 2014. Sebelumnya, BEI pernah mensuspensi saham Sekawan pada 6 Februari 2015 dan 2 November 2015.

Samsul menegaskan, penghentian ini bukan lantaran adanya penghentian operasional salah satu tambang Sekawan. Sebelumnya, Sekawan menghentikan sementara aktivitas penambangan batubara milik PT Indo Wana Bara Coal Mining pada 12 November 2015.

Penghentian sementara aktivitas kegiatan batu bara ini karena ada kendala perizinan tambang. Selain itu, perseroan masih kesulitan pendanaan operasi terutama pembebasan lahan. Perseroan merasa perlu kegiatan sosialisasi dan persuasi di lapangan guna menghindari dampak lebih lanjut terhadap kegiatan usaha pertambangan secara keseluruhan.“BEI pun tidak menyelidiki sampai aktvitas tersebut. Selain itu, kata mereka, masih ada anak usaha lain yang menghasilkan profit untuk perusahaan,” jelas Samsul.

Dia menambahkan, keputusan untuk menyuspensi saham Sekawan berbeda dari penelusuran BEI dalam menyelidiki dugaan transaksi semu pada saham Sekawan. Di sisi lain, kata Samsul, BEI pun belum merasa perlu untuk menyelidiki transaksi saham Sekawan, mulai dari periode ketika perseroan menggelar rights issue.

Menurut Samsul, ada kemungkinan Danareksa Sekuritas menyerap saham baru Sekawan dan pemegang saham pengendali Sekawan yang membeli saham tersebut dari Danareksa. Perkiraan lain, Danareksa menawarkan langsung ke pemegang saham pengendali Sekawan.“Tapi sekarang, BEI fokus pada pemeriksaan atas transaksi yang menyangkut broker. Yang ke belakangnya tidak dilihat dulu. Nanti ada pemeriksaan lebih lanjut di OJK,” jelas dia.

Secara terpisah, Direktur Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, BEI masih terus berkoordinasi dengan OJK terkait dugaan transaksi semu saham Sekawan. Pemeriksaan terhadap broker pun terus dilakukan.“Saya tidak bisa bilang detailnya, karena pemeriksaan bersifat rahasia. Tapi pemeriksaan tetap berlanjut,” kata Hamdi. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…