Hadapi Pasar Bebas ASEAN - Gaikindo Minta Pemerintah Genjot Industri Komponen

NERACA

Jakarta - Gaikindo meminta pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan industri komponen otomotif lokal, dengan tujuan untuk memperkuat industri otomotif dalam menghadapi pasar bebas ASEAN. Apalagai saat ini industri otomotif RI masih kalah dari Thailand.

Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengatakan, dukungan industri kecil komponen dalam negeri sangat penting untuk memperkuat rantai pasokan industri otomotif nasional.

“Ini bisa mendongkrak kinerja industri otomotif nasional,” ujarnya saat Focus Group Discussion Forum Wartawan Industri dengan tema dukungan komponen lokal terhadap pertumbuhan industri otomotif nasional, di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Dia menyangkan, jumlah industri komponen lokal masih sangat minim. Padahal, jika industri komponennya kuat, maka daya saing industri akan kuat dan berdaya saing. “Ini akan mengurangi ketergantungan dari impor,” sambungnya.

Ke depan, kata dia, pemerintah harus memperbanyak investasi lokal di sektor komponen otomotif. Selain itu, industri otomotif juga harus melakukan transfer teknologi.

Lebih lanjut Noegardjito mengatakan krisis ekonomi pada 2015 yang tidak menguntungkan ditambah lagi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tahun lalu, berdampak pada penurunan penjualan kendaraan rata-rata 18 persen.

Sebagai gambaran, katanya, pada akhir 2015 ini, nilai produksi kendaraan mencapai 1,6 juta unit dengan penjualan mencapai 1,2 juta unit serta ekspor mencapai 386 unit per tahun. Sayangnya, kondisi ini tidak bisa dicapai akibat krisis ekonomi serta daya daya beli yang menurun.

Sementara, katanya, sesuai road map pengembangan industri otomotif hingga 2020 pemerintah menargetkan pencapaian produksi hingga 2,6 juta dengan volume penjualan mencapai 1,6 juta dengan volume ekspor mencapai 622 unit per tahun. “Kami butuh kebijakan operasional temporary untuk menangani penjualan domestik.Karena saat ini penjualan makin menurun,”ujarnya.

Dengan kondisi saat ini, Gakindo tidak bisa muluk-muluk dan hanya berani memperkirakan penjualan dometik 2015 hanya sekitar 1 juta saja (turun 18 persen) dan volume produksi sekitar 1,1 juta unit (turun 15 persen) dibanding tahun lalu.

Gaikindo dalam hal ini, meminta  4 masukan dari pemerintah dalam mengatasi kondisi pasar yang melesu saat ini dintaranya, peningkatan pasar domestik dan ekspor. Kedua, masukan menarik investasi industri komponen yang selama ini lambat masuknya. Ke tiga,kebijakan untuk transfer teknologi dan pengembangan riset dan R&D Center. Serta peningkatan daya saing dalam bentuk insentif perpajakan.

Karena, katanya, tantangan di era perdagangan masyaakat Asean (MEA), tidak mudah melakukan pendalaman struktur industri dan alih teknologi.Bahan baku untuk industri komponen masih impor  serta pilihan jenis kendaraan yang dibutuhkan pasar Indonesia.

Untuk itu, Gaikindo juga mengusulkan agar penanganan masalah dalam menghadapi MEA lebih terkoordinir, semua jenia infrastuktur harus di upgrade.

Ditempat yang sama, Ketua Pengembangan Industri Otomotif Gaikindo I Made Dana Tangkas mengatakan, industri komponen otomotif lokal masih kalah dibandingkan dengan Thailand. Kedepan perlu ada insentif untuk meningkatkan jumlahnya.

Dia mengatakan, Gaikindo sudah bekerja sama dengan industri komponen lokal untuk memasok kebutuhan industri otomotif nasional. “Kita sudah membina industri komponen otomotif lokal supaya bisa mamasok,” katanya.

Menurutnya, saat ini sudah banyak produk otomotif nasional yang komponen lokalnya sudah mencapai 85 persen, seperti Avanza.

BERITA TERKAIT

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…