PROVINSI SUMATERA SELATAN - Pengadaan Beras Bulog Belum Capai Target

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Pengadaan Beras Bulog Belum Capai Target

NERACA 

Palembang - Pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung pada tahun 2015 belum mencapai target.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Miftahul Adha menyampaikan hal itu di Palembang, Kamis (19/11) ketika ditanya mengenai pengadaan beras tahun 2015.

Menurut dia, target pengadaan beras pada tahun 2015 sebanyak 170 ribu ton yang terbagi untuk beras PSO sebanyak 120 ribu ton dan komersil dibutuhkan 50 ribu ton.”Dari target pengadaan itu untuk beras public service obligation (PSO) sebanyak 84 ribu ton dan komersil baru 36 ribu ton, jadi belum tercapai,” kata dia.

Ia mengatakan, sekarang ini harga beras di pasaran dan di tingkat petani sudah tinggi dengan begitu maka tidak dilakukan pembelian lagi.”Tidak tercapainya target pengadaan beras itu bisa dinamis, karena sesuai dengan produksi dan harga beras, jadi banyak faktor,” tutur dia.

Apalagi, memang target pengadaan beras pada 2015 ini ditambah pada pertengahan jalan, jelasnya. Sementara mengenai berapa besar target pengadaan beras tahun 2016 nanti, ia menyampaikan sampai saat ini belum tahu, tetapi minimal sama dengan tahun 2015.

“Untuk stok beras di gudang Bulog Sumsel sendiri saat ini cukup dalam memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan,” kata dia.

Kemudian dia menyatakan hingga sekarang belum ada beras impor yang masuk ke daerah itu. Menurut dia, rencana impor beras ada, hanya kapan dilakukan dirinya belum tahu, untuk persiapan stok."Belum ada beras impor kalau di sini, kapan datangnya, belum tahu," ujar dia.

Sementara mengenai apakah beras cadangan pemerintah yang ada di Bulog sudah digunakan pada 2015, ia mengatakan, hingga saat ini belum ada yang mengambilnya."Belum ada yang mengambil berarti tidak ada bencana alam di daerah ini," ungkap dia.

Beras cadangan pemerintah itu yang menjadi kewenangan bupati/wali kota sebanyak 100 ton, sedangkan gubernur tercatat 200 ton.”Beras tanggap darurat itu untuk kebutuhan kalau ada bencana saja, Alhamdulillah, tidak ada bencana alam di Sumsel,” tutur dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…