Daya Beli Rendah - Pertumbuhan Industri Otomotif Bakal Stagnan di 2016

Banyak kalangan memprediksi pasar otomotif Indonesia di tahun depan bakal cerah, tetapi tidak sedikit pula yang beranggapan capaiannya tidak jauh berbeda dengan 2015 ini.

NERACA

Industri otomotif nasional nampaknya masih belum bisa beranjak dari keterpurukan seperti sekarang ini, penyebabnya lantaran daya beli masyarakat Indonesia yang belum juga membaik yang berimbas pada merosotnya angka penjualan otomotif di Indonesia.

Karenanya, PT Astra International TBK memprediksikan pertumbuhan industri otomotif tidak bakal signifikan di tahun depan, sebab saat ini daya beli masih rendah dan mereka memperkirakan tahun depan pun masih akan sama kondisinya.

Menurut dia, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga memprediksikan hal serupa, dimana tahun mendatang (2016) mereka memprediksi penjualan mobil hanya sebanyak 1 juta unit pada 2016 mendatang, itu artinya angka penjualan yang dicapai tidak jauh berbeda dengan prediksi pennualan tahun ini.

“Sementara kalau untuk motor sekitar 7 juta-an. Jadi, tahun depan tidak jauh berbeda pada 2015 ini. Mudah-mudahan tidak lebih buruk," ujar Presiden Direktur Astra International Tbk Prijono Sugiarto, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Meski demikian, dia berharap ekonomi Indonesia segera membaik, dan saat ini menurutnya mulai terlihat beberapa perbaikan, antara lain seperti angka defisit neraca keuangan Indonesia, inflasi, serta kurs rupiah yang bertahan di level Rp13.600-Rp13.700 per dolar AS dapat mempengaruhi kinerja perseroan.

"Dengan angka defisit yang membaik, inflasi yang terus terjaga dan rupiah tidak terlalu berfluktuasi, maka makro ekonomi pada umumnya dan Astra pada khususnya akan bertahan dan bahkan lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, masih optimistis pasar otomotif akan meningkat. Tetapi tidak dalam waktu dekat, sebab berkaca dari tahun sebelumnya, kondisinya memang seperti itu, yakni sempat turun dan segera bangkit. "Saya selalu optimis bahwa pasar otomotif akan meningkat, memang pengalamannya seperti itu," kata Warih beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dengan kata lain, Indonesia sedang menghadapi sebuah gelombang pasar otomotif, di mana kondisinya naik dan turun. Hal ini pernah kejadian di tanah air pada 1998, tetapi saat itu membutuhkan waktu lima tahun untuk kembali naik. Penurunan juga terjadi pada 2006, namun pasar kembali pulih dalam waktu tiga tahun. "Kami sendiri berusaha meningkatkan share di pasar otomotif dalam negeri," kata dia.

Sontak, penurunan penjualan sebesar 15% pada September 2015 tersebut mau tak mau berdampak pada produksi. Namun, TMMIN tetap menargetkan ekspor kendaraan roda empat sebesar 170 ribu unit pada akhir 2015, lebih tinggi dibanding 2014 yang sebanyak 160 ribu unit. (ahm)

BERITA TERKAIT

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…