Pembangunan Pelabuhan Regional Kabupaten Sukabumi
Pemilik Warung Terima Uang Kerohiman
NERACA
Sukabumi - Rencana pembangunan pelabuhan regional di Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi dalam waktu dekat ini akan mulai berjalan, menyusul warga pemilik warung di sekitar lokasi pembangunan telah menerima uang kerohanian dari kontraktor, Rabu (18/11).
Dari 50 warung yang ada rata-rata bangunannya terbuat dari bambu dan atapnya asbes, maka besaran uang kerohimannya bervariatif disesuaikan dengan fisik bangunan. Dari sejumlah warung tersebut, mereka menerima mulai dari sebesar Rp2,8 juta hingga yang terendah Rp500 ribu.
“Besaran uang kerohiman merupakan hasil musyawarah dengan para pemilik warung dan RW setempat. Warga sudah sepakat akan menerimanya,” kata Lurah Palabuhanratu Latifah Triana G.
Uang kerohiman untuk para pemilik warung berasal dari kontraktor pelaksana pembangunan pelabuhan pengumpan regional. Pihaknya hanya sebagai fasilitator dalam melakukan pendataan jumlah bangunan warung yang berdiri.
“Alhamdulilah proses pembagian kerohiman tidak ada hambatan. Mereka semua menerima dan akan segera membongkar bangunan warungnya,” ucap dia.
Pihaknya memberikan tenggat waktu selama lima hari kepada pemilik warung untuk membongkarnya. Karena di bulan ini akan masuk bahan material untuk kebutuhan proyek pembangunan pelabuhan.“Proyek akan dilaksanakan secepatnya. Jadi lokasi ini harus segera dikosongkan untuk memudahkan pekerjaan nanti,” terang dia.
Pada kesempatan itu, Ketua RW 30 Kampung Babadan, Nana Supriatna mengaku, warga yang memiliki warung di Pantai Karangsari telah sepakat akan menerima kerohiman dengan besarannya variatif.“Tidak ada yang menolak, semua atas kesadaran warga. Warga pun akan segera membongkar bangunan warungnya,” cetus dia.
Adapun sejumlah poin yang diajukan warga kata dia, untuk menjadi perhatian semua pihak terkait. Poin-poin tersebut, yakni keberadaan dermaga regional dapat diintegrasikan dengan konsep pariwisata, dibuatkan area kegiatan wisata di dermaga regional, memperhatikan kepentingan masyarakat, pemda memfasilitasi masyarakat pemilik bangunan nonpermanen sebagai tempat usaha.
Kemudian, masyarakat diprioritaskan sebagai pekerja ketika dermaga dioperasikan, dan diberikan tempat usaha pengganti di kawasan dermaga regional.“Poin itu sudah menjadi catatan Dishubkominfo Kabupaten Sukabumi untuk direalisasikan,” ujar dia.
Dilain sisi, sumber pendanaan pembangunan pelabuhan pengumban regional Palabuhanratu dari APBN dengan estimasi anggaran sebesar Rp35 miliar untuk tahap awal. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi hanya sebagai fasilitator daerah dalam aspek pengadaan tanah.
“Anggarannya dari Kementerian Perhubungan. Namun nilainya tidak tahu. Kewenangan daerah hanya sebagai fasilitator,” ungkap Kasi Perkapalan Bidang Hubungan Laut dan ASDP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sukabumi, Mulyadi. Ron
NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…
NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…
NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…
NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…
NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…
NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…