Indonesia Serukan Reformasi Tata Keuangan Global

Indonesia menyerukan perlunya reformasi tata keuangan global dalam berbagai pertemuan internasional termasuk dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Antalya Turki pertengahan November 2015. Indonesia secara terus-menerus mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan dan tatanan ekonomi dunia yang berkeadilan. "Dalam pertemuan G20, Indonesia membawa isu penting yaitu mengenai reformasi arsitektur keuangan dunia," kata Presiden Joko Widodo.

Dalam KTT yang mengusung tema "Ensuring Inclusive and Robust Growth through Collective Action" itu, Indonesia mendorong reformasi arsitektur keuangan global yang juga pernah disampaikan pada KTT Asia Afrika pada April 2015. "Kita juga ingin secara terus-menerus mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan dan tatanan ekonomi dunia yang berkeadilan," kata Presiden.

Isu-isu global lainnya yang dibahas dalam KTT G-20 di Turki nanti antara lain adalah masalah perubahan iklim. Di sini Indonesia menegaskan komitmennya untuk melaksanakan tindakan bersama dalam menghadapi perubahan iklim. "Indonesia juga akan menekankan pentingnya sumber daya energi terbarukan dunia," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara juga menyampaikan bahwa sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar serta negara demokrasi terbesar ketiga dunia, Indonesia menyampaikan pengalaman terbaiknya dalam mengelola kemajemukan.

Selain itu, Indonesia juga akan menyampaikan contoh-contoh bagaimana membangun harmoni antara Islam dengan demokrasi.

Pada akhir 2015 diagendakan penyelenggaraan empat KTT yang waktunya berdekatan, yakni KTT G-20 di Turki, KTT APEC di Filipina, KTT ASEAN di Malaysia, dan "the 21th session of the Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change" atau COP ke-21 UNFCC di Paris, Perancis. "Sebagai salah satu negara besar di dunia, kehadiran, suara dan peran Indonesia sangat penting dalam keempat KTT tersebut," kata Presiden Jokowi.

Pelaksanaan KTT G-20, menurut Presiden, sangat penting karena kondisi perekonomian global saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat, ditandai dengan volatilitas pasar keuangan global yang makin tinggi, serta menurunnya harga komoditas di pasar dunia.

Presiden Jokowi juga menyebutkan ketergantungan dunia kepada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi mengancam kemajuan perekonomian global. "Ketergantungan yang tinggi terhadap dolar AS telah menyebabkan distorsi-distorsi global yang kini mengancam kemajuan ekonomi global," kata Presiden.

Menurut Presiden, sudah waktunya untuk merombak total arsitektur keuangan global.  Hal itu penting mengingat masalah utama yang dihadapi perekonomian dunia saat ini adalah menciutnya likuiditas dolar AS di hampir semua negara berkembang atau "emerging markets" dunia.

Selain itu, sejak diciptakannya mata uang Euro pada 1999, tidak ada mata uang dunia atau "global reserve currency" yang baru. Menurut Presiden Jokowi, negara-negara berkembang harus segera mengimplementasikan reformasi-reformasi ekonomi yang fundamental. "Reformasi perekonomian yang nyata sangat diperlukan untuk membangun kembali kredibilitas pasar serta merebut kembali kepercayaan investor dan pelaku ekonomi," katanya.

Reformasi ekonomi yang fundamental ini, menurut Presiden Jokowi, perlu diikuti likuiditas finansial yang kuat agar tidak mengalami gejolak karena terjadinya gangguan pada likuiditas.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…