Sambut MEA 2015 - Balitbangdias Gelar Bimtek Bagi 50 Pembudidaya Ikan Hias

NERACA

Depok – Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (Balitbangdias) bekerjasama dengan Balai Diklat Aparatur (BDA) Sukamandi sebagai koordinator technopark dan Dinas Perikanan Kota Depok sebagai pemangku wilayah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ikan Hias bagi pembudidaya ikan hias di sekitar Kota Depok, Jawa Barat.

Kepala Balitbangdias Anjang Bangun Prasetio kepada pers menjelaskan, Bimtek yang dilaksanakan dalam rangka penguatan Kota Depok sebagai sentra ikan hias dan persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini melibatkan 50 orang pembudidaya ikan hias terpilih. Bimtek bertema “Mencetak Technopreneur Ikan Hias yang Handal untuk Menyambut Masyarakat Ekoomi ASEAN” tersebut telah berlangsung selama 2,5 bulan terhitung mulai 8 September 2015 dan ditutup pada Selasa (17/11) di kantor Balitbangdias, Depok.

“Harapannya setelah Bimtek, peserta dapat menjadi wirausaha ikan hias yang mampu bersaing dalam MEA dan menjadi tekhnopreneur yang dapat mengembangkan usaha budidaya ikan hias dimana mereka tinggal menjadi lebih baik,” ujar Pras—sapaan Anjang Bangun Prasetio.

Materi yang diberikan para ke pembudidaya ikan hias pada Bimtek tersebut disampaikan oleh peneliti, akademisi, dan para praktisi yang kompeten di bidangnya. Materi tersebut antara lain, pertama, teknologi perbenihan yang meliputi teknik kawin suntik (induced breeding), manajemen pemeliharaan induk dan larva.

Kedua, manajemen kualitas air dan teknologi resirkulasi. Ketiga, manajemen kesehatan ikan dan penanggulangan penyakit ikan hias. Keempat, teknologi budidaya pakan alami. Kelima, teknologi pembuatan akuarium. Keenam, teknologi aquascaping. Ketujuh, Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB). Kedelapan, grading, packing, dan transportasi ikan hias. Kesembilan, pemasaran ikan hias. Kesepuluh, materi pengembangan budidaya ikan hias lainnya. Kesebelas, materi pendukung lainnya seperti manajemen keuangan usaha budidaya serta materi motivasi dalam pengembangun usaha budidaya ikan hias. Semua materi yang diberikan dilengkapi dengan praktik di lapangan untuk memudahkan pembudidaya memahami materi yang telah disampaikan.

Anjang Bangun Prasetio, pada kesempatan sebelumnya, mengatakan, terdapat beberapa kelemahan yang menyelimuti industri ikan hias di Indonesia, sehingga daya saingnya di tingkat internasional masih kalah ketimbang sejumlah kompetitor, misalnya dengan Singapura sebagai negeri tetangga.

Menurut dia, pengembangan ikan hias butuh sinergi antar regulator yang menangani bidang ini. Sesungguhnya, kata Pras, potensi ikan hias di Tanah Air sangat luar biasa, bahkan bisa menjadi yang nomor wahid di dunia. Namun, lanjutnya, karena sinergi antar pihak pemangku kepentingan yang kurang mapan membuat daya saing ikan hias nasional sampai sekarang ini belum sekuat beberapa negara pesaing.

“Hasil-hasil litbang sebenarnya sudah banyak dan bagus. Tapi tidak pernah menjadi kebijakan nasional? Pernahkah Anda baca ikan hias jadi bagian penting kebijakan nasional? Kenapa tidak berani dalam masterplan-nya, bahwa selain ikan konsumsi, ikan hias juga penting?” ujar Prasetio.

Secara terpisah, Prasetio mengatakan, industri ikan hias di Indonesia kini tengah bersiap menyambut MEA yang bakal berlaku efektif pada akhir 2015. Di antara hal penting yang mesti diperkuat adalah daya saing para pembudidaya ikan hias yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Transfer teknologi terapan ke para petani ikan menjadi salah satu kata kunci memenangi persaingan di pasar bebas tingkat regional Asia Tenggara tersebut. “Kita tahu bahwa yang terpenting dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, adalah mutu, kualitas, kuantitas, dan produktivitas harus terus digenjot,” ujarnya.

Pras mengaku pihaknya selalu siap membantu daerah dalam peningkatan mutu ikan hias di seluruh Indonesia, termasuk membantu sarana dan teknologi. “Kami siapkan teknologi, teknologi resirkulasi, teknologi pakan, dan kami libatkan perguruan tinggi,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…