Penyebab Depresi yang Sering Tak Terdeteksi

Depresi bisa menyerang siapa saja. Penyebabnya juga bisa sangat beragam. Bahkan pada sebagian orang, cuaca buruk juga bisa menjadi sebab munculnya depresi.Selain cuaca buruk uniknya ada beberapa hal lain mungkin sekilas tampak aneh, tapi ternyata bisa memicu depresi juga. Misalnya gaya hidup.“Depresi bisa dipicu banyak hal. Bisa sesuatu yang sangat ringan hingga orang yang terserang bisa tetap berfungsi, ada pula penyebab yang berat dan melemahkan,” kata Josie Znidasic, dokter keluarga dari Cleveland Clinic pada Huffington Post.

“Ini bisa menyerang siapa saja. Tak harus selalu trauma dalam hidup yang kemudian memicu depresi. Bisa saja penyebabnya adalah sesuatu yang bisa menghilang begitu saja begitu Anda mengabaikannya.”

Tentu saja ada kondisi kesehatan mendtal yang tidak disebabka oleh situsi eksternal. Pada beberapa orang kimiawi di otak, hormon dan genetik yang diturunkan dalam keluarga bisa jadi faktor besar pula. Namun pemicu dari luarpun bisa berkontribusi pada perkembangan kesehatan mental. Berikut beberapa faktor pemicu depresi yang tidak biasa : 

Menghadapi penyakit kronis bukan hanya menantang fisik, tapi juga emosional. Orang yang mengidap penyakit kronis seperti jantung, diabetes, kanker lebih mungkin mengalami depresi pula menurut Badan Pengandalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.Penting dicatat bahwa para ilmuwan belum menentukan mana yang jadi sebab dan mana akibat. Penyakit kronis menyebabkan depresi, atau depresi yang memicu penyakit kronis.

Namun para ahli meyakinkan ada banyak cara spesifik untuk mengendalikan masalah kesehatan mental ini sembari menangani masalah penyakit kronis.Banyak perokok yang yakin ketika galau menyerang cara ternikmat menyelesaikannya adalah dengan merokok. Benarkah?

Sebuah studi tahun ini di Inggris menemukan bahwa para perokok justru cenderung lebih mudah terserang kecemasan dan depresi dibanding non-perokok. Sebagai tambahan, penelitian itu menemukan bahwa sumber kecemasan perokok adalah karena perasaan ‘ketagihan’ saat selesai merokok yang sering tak disadari. 

“Rasa ‘ringan’ yang muncul saat merokok tidak bermanfaat kecuali hanya merusakkan tubuh Anda,” kata Michael Roizen dari Cleveland Clinic. “Jika Anda ingin menemukan rasa ringan yang sama tanpa efek merusakan dan memicu penyakit? Cobalah menemukannya dalam renjana akan sesuatu yang Anda cintai, olahraga, berbincang dengan teman, memasak. Hal itu akan membantu terutama dalam hal depresi.”

Penggunaan media sosial yang berlebihan. Media sosial sebenarnya hanya menggambarkan hanya sedikit sekali tentang diri seseorang. Malah kadang sama sekali tak menggambarkan kepribadian seseorang dalam realitas. Herannya tak sedikit orang yang kecanduan dengan media sosial.

Ini adalah proses alam bawah sadar yang disebut para peneliti sebagai “perbandingan sosial” dan ini bisa memicu perasaan depresi pula menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Social and Clinical Psychology.

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…