Buku 100 Koperasi Besar Indonesia - Pendekatan Kuantitatif Sesuai Permenkop Nomor 7/2012

NERACA

Jakarta - Buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) kembali bakal diterbitkan pada 12 November 2015 ini.“Buku seri kedua yang memuat deretan koperasi besar dengan  omset triliunan itu bakal disambut antuisias. Saya ingin buku seperti ini dijaga kesinambungannya, agar masyarakat mengetahui perkembangan koperasi kita yang sebenarnya,” ujar Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga kepada wartawan di Jakarta, pekan lalu.

Menurut penulis buku Irsyad Muchtar, buku 100 KBI adalah lanjutan dari seri sebelumnya yang pernah terbit pada 2012. Sejumlah koperasi yang layak masuk dalam buku ini adalah berdasarkan pengamatan, kunjungan dan data sekunder lainnya melalui media massa.

Buku 100 KBI seri pertama sempat dibawa Menteri Koperasi dan UKM saat itu Syarifuddin Hasan dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat tahun 2012.  Ternyata 100 KBI mendapat respon positif dari pelaku koperasi di negeri Paman Sam itu, karena menyajikan data dan fakta peta perkoperasian Indonesia. Buku yang dijual dengan bandrol Rp225.000 di Toko Buku Gramedia dan Gunung Agung itu habis terjual, bahkan sebuah situs penjual buku di Australia, Martyn Book menjual 100 KBI di situsnya dengan bandrol US$60 atau sekitar Rp800 ribu per buku.

Untuk memetakan perkembangan dan kinerja koperasi Indonesia, Irsyad yang juga Pemipin Redaksi majalah Peluang kembali menerbitkan buku 100 KBI 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi dan menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah koperasi  besar, korespondensi dan kontak email, dan juga penelusuran melalui internet.

Penulis kemudian menggodok hasil penelusuran lapangan guna penyusunan ranking 100 KBI.  Acuannya adalah pendekatan kuantitatif sesuai Permenkop dan UKM No 07/Per/M-KUM/XI/2012 yang menetapkan krirteria koperasi besar adalah aset minimal Rp10 miliar, Volume Usaha/omzet Rp50 miliar dan anggota 1000 orang. Agar tak sekadar berhenti di kriteria kuantitatif, penulis menambah bobot penilaian dengan menyigi aspek manajemen, informasi teknologi, CSR, pendidikan dan audit  keuangan.

Buku ini memberikan pedoman bahwa bisnis koperasi ternyata masih sangat menjanjikan. Bisa dilhat dari total kinerja 100 KBI tersebut yang mampu menghimpun aset Rp37 triliun, volume usaha/omzet  Rp38 triliun dan anggota dilayani sebanyak 2.572.796 orang. Sedangkan jika diakumulasikan dengan 300 KBI maka terhimpun aset Rp47,2 triliun, omset Rp49,5 triliun dan anggota dilayani sebanyak 4.260.444 orang.

“Dalam peninjauan lapangan kami, masih banyak koperasi lainnya yang mempunyai kinerja jauh lebih baik dan lebih besar dari rangking 100 KBI yang kami sajikan. Namun koperasi tersebut menolak untuk masuk dalam jajaran publikasi ini,” pungkas Irsyad. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…

BERITA LAINNYA DI

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…