Wudu Water Storage - Teknologi 'Air Daur Ulang' Hasil Limbah Wudhu ala Vatavarana

Indonesia merupakan daerah dengan potensi kekeringan yang cukup besar. Kondisi geografisnya memungkinkan Indonesia untuk menerima dampak yang cukup signifikan dari kejadian alam seperti El Nino.

Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan suatu teknologi konservasi dan air daur ulang (water recycle) untuk menghadapi ancaman kekeringan. Salah satu potensi sumber air daur ulang di Indonesia adalah air wudhu.

Mengapa demikian? Berdasarkan sensus penduduk 2010, penduduk Muslim di Indonesia berjumlah 205 juta jiwa. Sementara Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Bandung menyebut bahwa rata-rata pemakaian air untuk berwudhu saja sebanyak 16,2 liter per orang per hari. Dengan begitu, potensi air yang bisa digunakan kembali adalah sebanyak 3,3 miliar liter per hari.

Ya, wudhu telah menjadi aktivitas bagi seorang Muslim di seluruh dunia. Sebelum melaksanakan kewajiban yang merupakan tiang agama, umat Muslim berwudhu lima kali dalam sehari sesuai dengan ketentuan waktu shalat fardhu, karena wudhu merupakan salah satu syarat sah shalat.

Adalah Wudu Water Storage (WWS) hasil karya lima mahasiswa-mahasiswi Institut Teknologi Bandung Angkatan 2013 yang tergabung dalam Tim Vatavarana. Kelima mahasiswa-mahasiswi tersebut adalah Elprida Agustina Sianturi (Team Leader), Saniar Rabithoh Wijaya, Astri Diani Nur Muflihah dan Gusmiati. Keempatnya dari Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan ITB. Sementara Muhammad Nashir Sitompul dari Program Studi Kewirausahaan ITB.

Elprida Agustina Sianturi, Team Leader Vatavarana, kepada Neraca di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (31/10), mengatakan WWS merupakan teknologi air daur ulang sederhana yang bertujuan memenuhi kebutuhan air sekunder.

“Ini (WWS, red) ide yang kami tuangkan sejak dua bulan lalu. Bukan untuk konsumsi (air minum, red) tetapi di-recycle untuk dipakai berwudhu. Jadi airnya tidak dibuang. Di situlah keunggulan kami,” katanya dengan bangga.

Lebih lanjut Elprida menjelaskan, cara kerja teknologi buatannya cukup sederhana. Air limbah wudhu disalurkan melalui sistem perpipaan khusus yang terpisah dari penyaluran air limbah lainnya.

Kemudian air limbah yang dipisahkan itu diolah secara sederhana dan ditampung. “Setelah itu airnya disalurkan lagi untuk memenuhi kebutuhan air sekunder seperti menyiram tanaman atau kebutuhan lainnya, selain untuk wudhu,” papar dia, bersemangat.

Sudah Teruji

Saat ini, menurut Elprida, teknologinya sudah dipakai di Masjid Salman ITB sekaligus sebagai pilot project. Di sana telah dibuatkan penampungan berkapasitas 300 meter kubik dengan ukuran 1,8 meter persegi dikali 1,8 meter persegi.

Berapa investasi awalnya? Elprida menyebut sekitar Rp10 juta - Rp15 juta maka sudah bisa membuat teknologi tersebut. “Kita terus melakukan pendekatan dengan Masjid Salman untuk dimodelkan. Saat ini mereka sudah menyiapkan jalur terpisah untuk air limbahnya, tinggal dimasukkan saja instalasi pendukung,” tukas Elprida.

Lantas, apakah teknologi WWS ini sudah teruji dan diakui karena air bekas wudhu yang sudah terpakai di daur ulang kembali?

“Sudah diuji oleh dinas terkait dan MUI. Karena kapasitasnya di atas 270 liter. Itu batas minimal air yang bisa dipakai berwudhu yang sesuai kaidah Islam. Jadinya aman dipakai. Intinya, kami ingin mengajak masyarakat memanfaatkan air tidak hanya yang berasal dari air hujan atau pun sungai. Tapi air wudhu pun bisa,” jelasnya.

Namun demikian, meski baru di-launching, ada beberapa perusahaan yang sudah tertarik untuk bekerjasama. Meski masih malu-malu menyebut nama perusahaan tetapi Elprida mengatakan dua apartemen dan satu hotel dalam waktu dekat siap untuk melakukan pendekatan lebih jauh.

“Yang pasti Bandara Internasional Hussein Sastranegara sudah mau (bekerjasama, red). Kalau yang apartemen dan hotel kami belum bisa menyebutkan. Semuanya berasal di Bandung,” ungkap Elprida.

Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Haris Munandar, sangat mengapresiasi acara ini lantaran karya-karyanya bisa diaplikasikan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Selain itu, hasil karya inovasi ini mendorong tumbuhnya generasi muda dengan pola pikir inovatif yang dimulai dengan membangun kapasitas dan menanamkan pola pikir bahwa mereka harus berkarya untuk bermanfaat.

Dia mencontohkan, Wudu Water Storage, yaitu air limbah bekas wudhu yang diolah kembali. Hal tersebut bisa menjadi industri yang besar ke depan. “Ini brilian. Mengelola air limbah tapi bukan untuk konsumsi publik (air minum). Semacam air isi ulang. Bisa digunakan kembali untuk kebutuhan industri lainnya,” papar dia.

Mengenai hak paten, Haris mendorong agar karya terbaik mahasiswa-mahasiswi ITB ini segera mematenkan karyanya. Meskipun tidak semua karya karena ada beberapa yang masih ide dan prototype. [ardi]

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…