Bank Mandiri Perluas Jaringan ATM Prima

Jakarta - PT Bank Mandiri (persero) Tbk menjalin kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera selaku pengelola jaringan ATM PRIMA untuk memperluas jaringan ATM. "Penguatan jaringan ini akan mendorong pertumbuhan transaksi nasabah melalui jaringan elektronik Bank Mandiri dan dapat pula meningkatkan efisiensi dalam bertransaksi," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, di Jakarta, Selasa.

Hingga akhir September 2011, jaringan ATM Bank Mandiri telah mencapai 8.993 unit, yang terkoneksi ke lebih dari 21.000 jaringan ATM link, 30.000 jaringan ATM Bersama dan lebih dari 1,7 juta ATM VISA Internasional di seluruh dunia.

Melalui kerjasama ini, nasabah Bank Mandiri nantinya akan dapat bertransaksi tarik tunai, cek saldo dan transfer antarbank di lebih dari 22 ribu ATM yang terhubung melalui jaringan ATM PRIMA, termasuk di lebih dari tujuh ribu ATM BCA.

Kerjasama ini ditandai dengan acara penandatanganan nota kesapahaman antara PT Bank Mandiri (persero) Tbk. dan PT Rintis Sejahtera di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin. Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini dengan Direktur Utama PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan.

Penandatanganan disaksikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroatmodjo, Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ronald Waas, serta Presiden Direktur BCA, Jahja Setiatmadja.

Memasuki usia ke-13 tahun, Bank Mandiri berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bertransaksi bagi para nasabah, salah satunya melalui perluasan jaringan ATM.

Mengenai kerjasama ini, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiatmadja, mengatakan ini adalah awal yang baik. "Kerjasama ini tentu akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah, jumlah ATM di Indonesia ini masih sedikit sekali. Di kita, satu bank hanya punya tujuh hingga delapan ribu, kalau di Brazil satu bank bisa punya 39 hingga 40 ribu ATM. Padahal jumlah loading transaksi luar biasa tinggi, kasihan nasabah kalau harus antri," kata Jahja Setiatmadja.

Lebih lanjut, Jahja mengatakan bahwa jaringan ATM bersama ini akan berlaku paling lambat awal tahun 2012. Setiap transaksi dengan menggunakan layanan ATM bersama ini, nasabah Bank Mandiri akan dikenai biaya sebesar Rp5.000.

Sementara itu, Direktur Utama PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan, menyampaikan apresiasi kepada Bank Mandiri karena telah bergabung ke dalam jaringan PRIMA sebagai bank peserta yang ke-49. "Langkah Bank Mandiri ini dapat menciptakan sinergi daya saing perbankan nasional, back-up pelaku sistem pembayaran yang berlapis dan mendorong kemitraan yang kuat dalam menghadapi persaingan regional maupun global," kata Iwan.

Sementara itu, Bank Indonesia menyambut baik kerjasama ini, namun tetap mengingatkan agar ada kejelasan hak-hak dan tanggung jawab antarpihak. "Bank Indonesia melihat kerjasama ini sebagai tahapan awal dari cara pembayaran yang lebih efisien, kami berharap pada para pihak yang terkait untuk tetap mengikuti aturan yang ada dalam menyediakan layanan ini," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ardhayadi Mitroatmodjo.

PT Bank Mandiri (persero) Tbk. adalah salah satu bank di Indonesia yang memberikan pelayanan meliputi segmen usaha corporate, comercial, micro & retail, consumer finance serta treasury, financial institution & special asset management.

Saat ini, Bank Mandiri memiliki anak-anak perusahaan untuk mendukung bisnis utamanya yaitu: Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Mandiri, AXA-Mandiri Financial Service (asuransi jiwa), Bank Sinar Harapan Bali (UMKM), serta Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan). 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…