NERACA

Yogyakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk memberikan kesempatan kepada nasabahnya untuk ikut melakukan pemberdayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk para pensiunan serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat prasejahter produktif (mass market).

Distribution Head BTPN Chairul Sani mengatakan, pihaknya mengimplementasikan sebuah model bisnis yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis dalam produk, layanan, serta kegiatan sehari-hari, melalui sebuah program yang disebut 'Daya'. "Daya merupakan implementasi dari komitmen BTPN untuk membangun kapasitas nasabah secara berkelanjutan dan memberikan kesempatan tumbuh serta mendapatkan peluang hidup yang lebih baik," ujar Chairul Sani di sela-sela pelatihan nasabah BTPN di Yogyakarta, Kamis (15/10).

Chairul menuturkan, Daya merupakan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, yang fokus pada kesahatan, kesejahteraan, serta pelatihan praktis keterampilan wirausaha. Daya diterapkan pada seluruh unit bisnis BTPN, yaitu BTPN Purna Bakti, BTPN Mitra Usaha Rakyat, BTPN Mitra Bisnis, dan BTPN Sinaya. Daya juga diterapkan di BTPN Syariah yang merupakan anak usaha BTPN.

Kesempatan berbagi dan berinteraksi langsung dengan 'mass market', lanjut Chairul, juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui Program Sahabat Daya, pihaknya memberikan akses bagi nasabah BTPN Sinaya untuk ikut terlibat langsung memberdayakan masyarakat. "Sahabat Daya adalah program yang mengundang seluruh pemangku kepentingan BTPN untuk berpartisipasi langsung dalam misi memberdayakan mass market. Melalui program ini, nasabah bisa berbagi ilmu maupun pengalaman melalui pelatihan untuk nasabah mass market," kata Chairul.

Dalam pelatihan yang berlangsung di Yogyakarta kali ini, salah satu nasabah BTPN Sinaya, Wignyo Rahadi, berkesempatan membagikan pengalamannya kepada para nasabah UMKM. Wignyo adalah seorang desainer fesyen yang memiliki workshop di Sukabumi, Jawa Barat, dan kerap mengajar ke berbagai sentra tenun di Indonesia. Di sekitar workshop-nya, ia juga memberikan pelatihan bagi para ibu mantan pembuat batu bata untuk menjadi penenun.

"Saya tertarik untuk menyimpan dana di BTPN Sinaya karena melihat ada kesamaan visi dalam hal pemberdayaan. Di BTPN Sinaya, setiap rupiah dari dana simpanan saya menjadi lebih bernilai karena disalurkan langsung untuk memberdayakan masyarakat yang membutuhkan, dalam hal ini nasabah mass market," ujar Wignyo.

Selain itu, menurut Wignyo, dengan menjadi nasabah BTPN Sinaya dirinya juga berkesempatan untuk berbagi dan berinteraksi langsung dengan nasabah mass market melalui Program Sahabat Daya. "Saya menghargai setiap kesempatan untuk berbagi tips dan pengalaman kepada pelaku UMKM nasabah BTPN yang bergerak di industri fesyen," kata Wignyo.