Bijak Memilih Investasi - Mewujudkan Pernikahan Lewat Reksadana

NERACA

Jakarta – Mewujudkan sebuah pernikahan yang sakral dan mewah merupakan impian semua pasangan karena ini akan menjadi catatan sejarah seseorang dalam memulai sebuah kehidupan baru dari lajang atau single menjadi berpasangan dan diharapkan menjadi yang pertama dan terakhir. Kesiapan seseorang yang akan menikah tidak hanya sebatas mental saja, tetapi juga soal keuangan. Apalagi, tiap tahunnya biaya pernikahan selalu meningkat dan karena itu, perencanaan keuangan untuk sebuah pernikahan adalah sesuatu yang perlu dilakukan agar impian pernikahan bisa terlaksana.

Menurut pakar perencanaan keuangan dari ZAP Finance, Rini Triastuti, pernikahan merupakan salah satu tujuan investasi baik bagi mereka yang sudah memiliki pasangan maupun mereka yang masih melajang. Walaupun banyak pernikahan yang sebagian besar dananya disediakan oleh orang tua, tidak menutup kemungkinan ada juga pasangan yang memutuskan untuk membiayai pernikahan mereka sendiri. “Bagi para pasangan yang menyiapkan pernikahan mereka dengan dana sendiri, maka perlu diperhatikan biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan hal ini butuh perencanaan keuangan yang matang,”ujarnya.

Rini menambahkan, bagi yang sudah memiliki pasangan dan merencanakan akan menikah, ada baiknya pasangan saling jujur mengenai kondisi finansial masing-masing agar dapat dilakukan pengaturan mengenai berapa jumlah yang harus dipersiapkan masing-masing. Menurutnya, dengan mengetahui kualitas finansial masing-masing individu, diharapkan dapat lebih bijak mengatur anggaran dan kebutuhan dalam persiapan pernikahan. “Oleh karena itu, bagi yang masih melajang disarankan pula agar sudah melakukan persiapan dana pernikahan mereka dan memasukkan pernikahan sebagai salah satu tujuan investasi,”ungkapnya.

Dirinya menyarankan, bagi pasangan atau yang masih melajang yang ingin mengumpulkan dana sedikit demi sedikit, disarankan untuk melakukan perencanaan sejak 2-3 tahun sebelumnya agar peluang untuk tercapainya target dana lebih besar. Hal senada juga disampaikan pakar perencana keuangan AFC Financial, Lisa Soemarto. Membuat perencanaan keuangan pernikahan sejak dini dinilai lebih penting dibandingkan harus meminjam uang ketika menikah sehingga harus menyicil setelahnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dana pernikahan adalah dengan mengalokasikannya ke investasi ketimbang menabung di rekening biasa. “Pilih produk investasi yang sesuai jangka waktu kapan Anda akan menikah. Jika Anda sudah berencana menikah kurang dari tiga tahun lagi, pilih emas sebagai investasi. Emas memiliki risiko yang lebih rendah daripada produk investasi lainnya,”ungkapnya.

Lisa juga menyarankan, sebaiknya investasi ini disiapkan oleh diri sendiri dan jangan bergantung pada pasangan. Pasalnya, investasi tidak mengenal gender ataupun tujuan tapi yang terpenting adalah jangka waktu. Jadi saat akan berinvestasi untuk menikah, pikirkan kapan perkiraan waktu menikah karena hal itu juga menentukan produk investasinya. Kemudian, lanjut Lisa, hal lain yang juga penting adalah mempersiapkan tabungan pernikahan yang sebaiknya disiapkan sejak pertama kali memiliki pekerjaan dan gaji tetap. “Tidak perlu menunggu ketika kita sudah memiliki pasangan untuk mempersiapkan dana pernikahan. Idealnya, kita mempersiapkan tabungan menikah sejak pertama kali bekerja dan mendapat gaji tetap atau minimal 2 tahun sebelum menikah,”ujarnya.

Kalau tabungan di bank tidak cukup, kata Lisa, bisa berinvestasi dengan menyesuaikan jangka waktu rencana pernikahan. “Tentukan rencana nikah berapa tahun lagi, berapa anggarannya pada saat ini dan berapa nilainya nanti setelah dihitung dengan inflasi. Jika masih 2 tahun lagi, investasikan di logam mulia. Jika 2-3 tahun lagi, pilih reksadana pendapatan tetap. Lalu, untuk 4-5 tahun pilih reksadana campuran. Nah, jika masih di atas 5 tahun bisa reksadana saham,”tuturnya.

Pilih Reksadana

Memilih investasi reksadana untuk biaya menikah, dirasakan oleh vokalis band Nidji, Giring Ganesha. Dirinya menceritakan pengalamannya hobi berinvestasi yang dinilai banyak keuntungan yang didapatnya dari disiplin berinvestasi sejak usia muda. Ada dua produk reksa dana favorit bagi Giring yaitu reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Berbagai keuntungan pun dirasakan olehnya."Saya nikah, biaya pernikahan sampai DP rumah dari hasil reksadana," kata Giring.

Diakuinya, investasi lewat reksadana sudah dilakukan sejak lama. Mengapa pilih reksadana, kata Giring, relatif lebih aman karena disebarkan pada berbagai produk investasi lainnya. Giring bercerita keputusannya untuk berinvestasi berawal dari kebiasaannya berfoya-foya. Menurutnya, popularitas adalah anugrah dan bencana dalam waktu bersamaan. Sang ibu kemudian mengingatkannya untuk menginvestasikan pendapatan yang diperoleh Giring dari honornya sebagai vokalis band. Giring kemudian menetapkan goal dalam kehidupannya adalah memiliki keluarga yang bahagia, memberi kehidupan dan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya."Bahkan sebelum saya ketemu dengan istri saya, saya sudah berinvestasi untuk anak-anak saya. Reksa dana menurut saya adalah yang paling cocok untuk pemula," imbuhnya.

Terlepas tips dan strategi perencanaan keuangan untuk mendanai pernikahan, yang jelas saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menggenjot generasi muda untuk melek investasi sebagai salah satu instrument yang dapat menjamin kehidupan di masa depan dengan terus meningkatkan literasi keuangan. Saat ini tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Hanya 22% dari masyarakat Indonesia yang  memiliki pengetahuan yang cukup dan memahami hal-hal seputar keuangan. Hal ini yang kemudian mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Orang dengan literasi keuangan yang rendah juga menjadikan mereka rawan terhadap penipuan atau manipulasi keuangan.

Mendorong dan mendukung program OJK dalam peningkatan literasi keuangan, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) selalu aktif dalam dua tahun ini mengajarkan literasi keuangan diberbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa hingga masyarakat pedesaan,”Sebagai penyedia jasa keuangan, kami harus melakukan literasi keuangan ke masyarakat. Dimana selama dua tahun ini, kami aktif melaksanakan mandat dari OJK dengan melakukan edukasi di banyak lapisan masyarakat,”kata Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty

Sun Life, kata Elin, selalu membekali para agennya dengan pengetahuan yang lengkap tentang perencanaan keuangan dan selalu memotivasi mereka untuk berbagi pengetahuan dengan para nasabah. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk menjadi salah satu perusahaan asuransi yang terpercaya dengan agen yang paling disegani di Indonesia. “Kami menilai program pendidikan dan literasi keuangan merupakan tantangan terbaru bagi Sun Life untuk terus mendukung  OJK dalam meningkatkan tingkat literasi keuangan di Indonesia,”ungkapnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…