Chandra Asri Refinancing Utang Rp 1,26 Triliun

NERACA

Jakarta – Perusahaan kimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai melakukan refinancing alias pembiayaan kembali utangnya. Anak usaha Barito Pacific itu baru saja mendapat fasilitas berjangka baru senilai US$ 94,98 juta atau sekitar Rp 1,26 triliun (kurs Rp 13.345 per dollar AS).

Kata Direktur Utama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Erwin Ciputra, pinjaman itu berasal dari beberapa perbankan, seperti Bangkok Bank Public Company Limited, The Siam Commercial Bank Public Company Limited, Bank DBS Indonesia, DBS Bank Ltd, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.”Pinjaman ini akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali jumlah yang tersisa dari pinjaman sindikasi berjangka tujuh tahun sebesar US$ 150 juta," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Utang yang dimaksud adalah pinjaman berjangka yang diperoleh pada tahun 2011 lalu, yang dipimin oleh DBS Indonesia sebagai agen fasilitas. Per Juni 2015, bagian jangka panjang atas fasilitas itu mencapai US$ 63,3 juta. Sementara bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapai US$ 30 juta. Dana utang itu telah digunakan untuk membiayai proyek turunan C4.

Erwin mengatakan, pinjaman baru tersebut dijamin dengan aset milik perseroan berupa hak tanggungan atas tanah, jaminan fidusia atas benda bergerak, klaim asuransi, dan gadai rekening saham milik perseroan pada anak usahanya. Pada tahun 2013, TPIA juga memperoleh fasilitas pinjaman berjangka sebesar US$ 265 juta dari beberapa kreditur untuk membiayai proyek ethylene.

Sampai Semester I 2015 lalu, TPIA sudah hampir menggunakan seluruh dana pinjaman itu. Perseroan telah melakukan penarikan kelima atas pinjaman berjangka senilai US$ 8 juta. Saat ini total jumlah pinjaman yang sudah ditarik untuk ekspansi ethylene TPIA mencapai US$ 264 juta. Sebagai catatan, nilai ekspansi pabrik ethylene mencapai US$ 380 juta. Hingga Juni, perkembangan pembangunan proyek naphta cracker tersebut sudah mencapai 83% dari target.

Rencananya, fasilitas naptha cracker yang baru akan beroperasi pada Desember 2015. Beroperasinya fasilitas ini akan meningkatkan produksi Ethylene hingga 43% dari saat ini sebesar 600 KTA (kilo ton per anum) menjadi 860 KTA. Tahun ini TPIA menganggarkan belanja modal sebesar US$ 200 juta untuk pengembangan kapasitas.

Sebagai informasi, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menyatakan segera menuntaskan proyek naphhta cracker dalam waktu dekat. Proyek senilai US$ 380 juta tersebut sudah dalam proses mengintegrasikan dan tie-in kapasitas yang baru dengan fasilitas yang ada.

Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi pernah bilang, perseroan akan menghentikan sementara (shutdown) operasi pabrik cracker-nya terutama ethylene, polyethylene, dan butadiene kurang lebih selama 90 hari mulai 25 September 2015.“Pascaselesainya proses tie-in yang ditargetkan pada Desember, kapasitas produksi naphtha cracker CAP akan meningkat hingga 43%,” tutur Suryandi.

Menurut Suryandi, produksi tahunan ethylene perseroan meningkat dari 600 kilo ton per tahun (KTA) menjadi sebesar 860 KTA, propylene dari 320 KTA menjadi 470 KTA, py-gas dari 280 KTA menjadi 400 KTA, dan mixed C4 dari 220 KTA menjadi 315 KTA. Selain proses tie-in, perseroan juga melakukan turn-around maintenance (TAM) terjadwal atas fasilitas pabriknya selama periode shutdown. TAM diperlukan untuk meningkatkan keandalan dan kinerja pabrik agar berjalan optimal dan aman. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…