BI Apresiasi Paket Kebijakan Pemerintah

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia mengapresiasi paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan dalam tiga tahapan, yaitu Paket Kebijakan Tahap I, II, dan III. “Kami sangat mengapresiasi komitmen pemerintah untuk terus melakukan reformasi di structural reform, dan kami juga melihat kebijakan di paket kedua yang untuk menambah suplai valas di pasar spot dan suplai valas di pasar forward ini juga sudah berdampak positif kepada ekspektasi orang, dengan mulai menjual dolar-dolar yang mereka mungkin kemarin berspekulasi menumpuknya,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityawarman seperti dikutip laman Setkab, kemarin.

Mirsa menjelaskan, bahwa membaiknya situasi pasar keuangan dalam beberapa hari terakhir sebagaimana terlihat dari menguatnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS, merupakan gabungan dari faktor eksternal dan faktor domestik.

Faktor eksternalnya, jelas Mirza, adalah angka-angka ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan agak sedikit melemah, terutama di angka unemployment-nya sehingga konsensus dari kenaikan suku bunga AS sekarang ini mulai bergeser. Yang tadinya dikhawatirkan kenaikannya mungkin bulan Oktober mungkin bulan Desember sekarang bergeser mungkin di kuartal satu bahkan mungkin di kuartal dua.

“Nah, ini membuat di pasar keuangan terjadi pembalikan ya beberapa investor, dan juga mungkin beberapa spekulan yang tadinya beli dollar lebih awal mereka melakukan cut loss di, di pasar keuangan. Ini juga terjadi di, di kita lihat di selain di Indoensia juga di Malaysia di negara-negara emerging market yang lain,” tutur Mirza.

Sementara faktor internal, menurut Deputi Gubernur Senior BI itu, tentu adalah respons positif pasar melihat dari komitmen pemerintah melakukan deregulasi. Ia menjelaskan, paket pertama, paket kedua, paket ketiga, memang disambut positif yang menunjukkan bahwa kita serius melakukan structural reform.

“Nah, structural reform ini mulai dari pariwisata, juga dari bagaimana perizinan-perizinan di berbagai sektor, ini tentu dalam jangka menengah panjang akan menurunkan inflasi, dan juga dalam jangka menengah panjang akan menambah suplai valas di Indonesia,” kata Mirza. 

Mirza juga menunjuk sambutan positif pasar atas paket kebijakan ekonoi pemerintah itu, selain pasar valuta asing rupiah yang menguat cukup signifikan tiga hari ini, juga pasar obligasi negara yang menyambut sangat positif. “Yield obligasi negara yang rate-nya sempat naik mendekati 10% per hari ini sekitar 8,4%. Artinya, kalau rate-nya turun, ongkos pembiayaan pemerintah untuk membiayai APBN itu juga arttinya turun ya membaik,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…