Anak Usaha Dibekukan - Bisnis Sawit Provident Tetap Beroperasi

NERACA

Jakarta – Bencana asap di Kalimantan yang memberikan dampak luas terhadap ekonomi masyarakat, tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap produksi tandan buah segar milik PT Provident Agro Tbk (PALM). Apalagi, salah satu anak usaha perseroan, PT Langgam Inti Hibrindo (LIH) telah dibekukan operasionalnya oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (8/10), Sekretaris Perusahaan Porvident Agro, Devin Ridwan mengatakan, di luar lahan yang dikuasai anak usahanya itu, perseroan juga memiliki lahan tertanam lainnya."Selain PT LIH, perseroan juga memiliki total lahan tertanam seluas 33.700 hektare dengan rata-rata 7 tahun dan masih beroperasi dengan normal, dan akan terus memberikan peningkatan produksi bagi perseroan seiring dengan peningkatan tanaman pada tahun-tahun mendatang,” kata Devin.  

Sedangkan PT LIH memiliki luas total HGU sebesar 8.716 hektare (Ha), dan luas tertanam 7.155 Ha. Terkait keluarnya SK pembekuan izin oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia terhadap LIH, Devin menegaskan, pihaknya tengah mengkaji SK tersebut dan menghentikan sementara kegiatan operasi LIH sampai dengan LIH menyelesaikan kajiannya.

Sebelumnya, pada akhir Juli 2015, terjadi kebakaran pada lahan perkebunan yang berlokasi di Desa Gondai, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Di mana kebakaran tersebut juga menimpa sebagian dari areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) PT LIH. Dari total lahan yang terbakar sekitar 500 Ha, seluas 201 Ha di antaranya merupakan areal lahan LIH. Berdasarkan hasil pemantauan Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (TKTD) PT LIH, api berasal dari kebakaran hutan di luar areal PT LIH yang tertiup angin dan menyeberang ke areal PT LIH.

PT LIH telah melakukan upaya pemadaman kebakaran menggunakan peralatan pemadaman yang lengkap dan melibatkan beberapa regu pemadam kebakaran dengan jumlah personel sekitar 120 orang. Sampai dengan saat ini, entitas anak perseroan masih memberlakukan status “SIAGA API” dan masih diberlakukan jadwal piket dan patrol TKTD selama 24 jam.

Sebagai informasi, emiten produsen kelapa sawit PT Provident Agro Tbk mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 480 miliar yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan dua pabrik kelapa sawit baru. Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk, Tri Boewono pernah bilang, tahun ini ada dua pabrik baru yang akan dibangun dengan kapasitas 45 ton perjam. Dimana pabrik baru di Kalimantan Barat akan beroperasi bulan depan dan satu lagi di Sumatera Selatan yang akan beroperasi awal tahun 2016,”Saat ini pabrik kita sudah tiga dan dengan penambahan dua pabrik baru, perseroan akan memiliki total kapasitas 195 ton perjam,”ujarnya.

Dia juga menambahkan, tahun ini perseroan menargetkan produksi sawit sebanyak 445 ribu ton atau tumbuh dibandingkan tahun lalu 345 ribu ton dan juga crude palm oil sebanyak 130 ribu ton atau tumbuh 28% dibandingkan produksi tahun lalu 120 ribu ton. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…