Agresif Patok Pasar Pembiayaan - BII Finance Bidik Penjualan Rp 9,8 Triliun

NERACA

Jakarta – Meskipun tahun ini pasar penjualan otomotif sempat terkoreksi seiring dengan perlambatan ekonomi, namun menyambut tahun 2016 yang tinggal dua bulan lagi, sebagian pelaku pasar menilai pasar otomotif di Indonesia masih tetap tumbuh. Maka atas pertimbangan itulah, perusahaan pembiayaan PT BII Finance Center tetap optimis melihat pasar otomotif tahun depan dengan memasang target pangsa pasar lebih agresif lagi dibandingkan tahun ini hanya 8%.

Presiden Direktur PT BII Finance Center (BII Finance) Alexander mengatakan, tahun depan perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 9,8 triliun dengan target pembiayaan kendaraan sebanyak 60 ribu unit.”Pembiayaan mobil baru di Indonesia masih cukup besar dan kita tetap optimis tahun depan masih akan tetap tumbuh,”ujarnya di Jakarta, Kamis (8/10).

Dia menjelaskan, bila tahun lalu perseroan hanya memiliki pangsa pasar pembiayaan sebesar 7% dan tahun ini tumbuh 8% ditengah lesunya bisnis otomotif, maka tahun depan masih yakin akan tumbuh. Maka untuk mendanai target pembiayaan tahun depan, perseroan telah menyiapkan pendanaan dengan penerbitan surat utang atau obligasi.

Disebutkan perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I BII Finance. Obligasi ini akan terdiri dari beberapa tahap dalam kurun waktu dua tahun. Head of Debt & Structured Product Sales PT Maybank Kim Eng Securities Indra Sakti mangatakan bahwa pada tingkat kupon bunga sebesar 9,‎65%-11,05%.”Kupon untuk obligasi berkelanjutan I BII Finance tahap I tahun 2015 ini sebesar 9,65-10,35% untuk tenor tiga tahun. Sedangkan, untuk tenor lima tahun ditawarkan dengan bunga 10,35-11,05%," katanya.

Dia melanjutkan masa penawaran obligasi dimulai hari ini dan masa akhirnya pada 21 Oktober 2015. Asal tahu saja, obligasi berkelanjutan I BII Finance tahap I tahun 2015 yang sebesar Rp 500 miliar merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I BII Finance sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun. Perseroan menyakini, meski kondisi perekonomian sedang melambat, namun obligasi perseroan akan dapat diserap pasar. "Kalau bicara ekonomi memang sedang lesu, tapi selesu-lesunya perekonomian penjualan mobil baru masih besar sehingga peluang masih banyak. Ini kenapa kami berani untuk ekspansi," kata Alex.

Adapun, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan. Obligasi yang ditawarkan memiliki jaminan sekurang-kurangnya sebesar 50 persen dari pokok obligasi."Tujuan obligasi ini untuk mendukung modal kerja kami di mana kami punya target untuk ekspansi bisnis. Kami tetap fokus ke bisnis pembiayaan mobil baru. Jadi ekspansinya akan untuk pembiayaan mobil baru," terangnya.

Dia mengungkapkan, pengalaman dan track record perseroan dan manajemen operasi yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan profil pembiayaan yang baik, membuat BII Finance mendapatkan peringkat obligasi yang baik, yaitu peringkat AA+ (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Sekedar informasi, BII Finance per Juni 2015 membukukan pendapatan dari pembiayaan konsumen sebesar Rp 406,31 miliar atau naik 19,48 persen dari posisi pendapatan pembiayaan konsumen pada periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 340,079 miliar. Peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen ini sejalan dengan peningkatan frekuensi pembayaran konsumen sepanjang periode enam bulan tahun 2015 dan peningkatan pendapatan bunga dari hasil pembiayaan konsumen. Kinerja pembiayaan konsumen perseroan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…