NERACA

Lebak - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, kini mempermudah perizinan bagi investasi yang ingin menanamkan modalnya di daerah ini guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kita tidak bertele-tele memberikan pelayanan izin bagi investor domestik maupun mancanegara," kata Kepala Bidang Penanaman Modal pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak Muktar Mulya Hasibuan saat dihubungi di Lebak, Kamis (8/10).

Pemerintah daerah sangat terbuka bagi investor yang ingin mengembangkan usahanya di Kabupaten Lebak. Apalagi wilayah Kabupaten Lebak memiliki potensi cukup besar sumber daya alam (SDA). Potensi kekayaan SDA itu antara lain bidang pertambangan, perikanan, wisata, pertanian, perkebunan, agroindustri dan peternakan.

Saat ini, potensi SDA di Lebak belum sepenuhnya dilirik oleh investor domestik maupun mancanegara. Karena itu, pihaknya membuka selebar-lebarnya bagi investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

"Kami memberikan kemudahan pelayanan perizinan bagi investor karena dapat menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal," ujar dia.

Selama ini realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada Triwulan II (Juni-Agustus) 2015 mencapai Rp2,8 triliun. Pencapaian investasi di Kabupaten Lebak relatif bagus pada Triwulan II, meskipun terjadi pelambatan perekonomian yang terjadi saat ini.

Kehadiran investasi tersebut tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, penyerapan lapangan pekerjaan juga pendapatan asli daerah (PAD)."Kami menerima realisasi nilai investasi itu berdasarkan Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penanaman Modal (LPPM) dari perusahaan bersangkutan," ungkap dia.

Dia mengatakan, nilai investasi PMDN mencapai Rp77 miliar itu melalui 32 perusahaan, di antaranya PT Carun Pokpan, PT Sierad, PT Sarana Provendo Utama, PT Gama Group, PT Cipedang Putra Utama dan lainnya. Sedangkan, investasi PMA Rp2,7 triliun dari 20 perusahaan, di antaranya PT Cemendo Gemilang, PT Aplus Gypsun, PT Samudera Banten Raya, PT Saedong, PT Semen Lebak, PT Dongkuk Sukses mandiri. Ant