Paket Kebijakan Ekonomi Dongkrak Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin awal pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berada di zona hijau. Menutup perdagangan sesi pertama, Kamis (8/10), indeks BEI ditutup menguat 13,961 poin atau 0,31% ke level 4.501,093. Sementara Indeks LQ45 naik 3,561 poin atau 0,46% ke 770.639.

Menguatnya IHSG didorong penguatan 7 sektor. Sektor aneka industri memimpin penguatan saham siang hari ini, yang naik 2,8%, disusul sektor manufaktur yang naik 0,78%, sektor mining 0,48%, sektor finance 0,44%, sektor consumer goods 0,33%, sektor perdagangan 0,18%, dan sektor konstruksi 0,13%.

Perdagangan saham siang terpantau cukup ramai. Sebanyak 156 saham naik, 123 saham turun, dan 66 saham stagnan dengan total frekuensi sebanyak 172.802 kali, total volume 3,7 miliar saham dengan nilai Rp 3,7 miliar. Saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini adalah GGRM yang naik 725 poin atau 1,71% ke level Rp 43.225, UNVR naik 275 poin atau 0,71% ke Rp 39.275, ICBP naik 275 poin atau 2,19% ke level Rp 12.850, dan ASII naik 225 poin atau3,67% ke Rp 6.350.

Sementara saham-saham yang masuk dalam top looser adalah MERK yang turun 2.000 poin atau 1,49% ke level Rp 132.000, INTP turun 450 poin atau 2,32% ke Rp 18.950, UNTR turun 450 poin atau 2,39% ke Rp 18.350, dan MIKA turun 425 poin atau 1,49% ke Rp 28.075. Diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebesar 14,96 poin atau 0,33% menjadi 4.502,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,83 poin (0,50%) menjadi 770,91.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, kenaikan yang terjadi pada IHSG seiring dengan aliran dana asing yang kembali masuk sebagai respon dari berbagai paket kebijakan ekonomi yang sudah diumumkan oleh Pemerintah dalam beberapa waktu terakhir."Dana asing yang mengalir masuk secara konsisten semenjak tanggal 30 September 2015 menyentuh angka level psikologis sebesar Rp1 triliun," katanya.

Menurut dia, kembali mengalirnya dana asing ke Bursa Efek Indonesia menunjukan pemodal mulai percaya bahwa langkah-langkah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah akan membawa pengaruh positif bagi kondisi ekonomi Indonesia ke depannya. Dari eksternal, lanjut dia, data-data ekonomi AS yang cenderung negatif merupakan sinyal bahwa The Fed untuk menaikan suku bunga di bulan Oktober semakin kecil sehingga membuat aset di negara berkembang kembali terlihat menarik.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan, IHSG yang mampu melewati level 4.500 poin berpotensi melanjutkan penguatannya dan mengakhiri tren penurunan jangka pendek-menengah.”Level batas bawah IHSG untuk jangka pendek berada di 4.343 poin. Jika IHSG masih mampu bertahan di atas level itu maka IHSG akan relatif terjaga," ujarnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…