Arief Rahardjo, Direktur Global Consulting Advisory Cushman & Wakefield Indonesia - Apartemen Kelas Menengah Menjadi Incaran

Mobilitas masyarakat perkotaan yang sangat padat memang akhirnya memaksa masyarakat perkotaan untuk memiliki tempat tinggal yang berlokasi sangat strategis. Namun keterbatasan lahan untuk tinggal saat ini, menuntut masyarakat perkotaan untuk jeli dalam memilih lokasi tempat tinggal yang tepat, belum lagi kemacetan ibukota yang tidak kunjung memiliki solusi hingga mahalnya lahan tempat tinggal diperkotaan. Hal ini akhirnya membuat apartemen menjadi salah satu pilihan tempat tinggal yang tepat bagi masyarakat perkotaan yang memang memiliki mobilitas cukup tinggi.

Apartemen umumnya memang didirikan dilahan yang cukup strategis, selain dekat dengan akses jalan yang cukup baik seperti jalan bebas hambatan TOL, apartemen juga biasanya didirikan dekat dengan pusat perbelanjaan. Tidak jarang juga beberapa pengembang apartemen sudah menyediakan berbagai kebutuhan penghuni apartemen seperti pusat perbelanjaan bahkan hingga pusat kebugaran. 

Berdasarkan data Konsultan Properti Cushman & Wakefield Indonesia, memang tercatat banhwa apartemen masih menjadi salah satu hunian yang cukup diminati oleh masyarakat perkotaan yang memang memiliki mobilitas cukup tinggi, terutama pada beberapa segmen ini.

“Tren pengembangan kondominium (apartemen jual atau strata-title) saat ini kalau dari segi segmentasinya, baik dari proyek yang sudah selesai dibangun maupun proyek yang baru saja dipasarkan dan masih dalam tahap pembangunan, didominasi oleh pasokan kelas menengah (Harga Rp12-20jt per m2)”, tutur Direktur Global Consulting Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo.

Apartemen kelas menengah kini memang telah menjadi incaran, selain kemudahan akses atau strategisnya lokasi apartemen tersebut, harga yang terjangkau juga menjadi salah satu pilihan yang menarik untuk berinvestasi terutama bagi karyawan dan pasanga-pasangan muda yang memiliki mobilitas yang cukup tinggi.

 “Segmen menengah kondominium tetap menjadi incaran untuk berinvestasi karena harganya yang cukup terjangkau dan kebanyakan berlokasi diarea yang cukup baik dan dekat dengan aksesibilitas dan fasilitas komersial utama. Apalagi proyek kondominium segmen menengah yang berlokasi dekat dengan CBD Jakarta saat ini menjadi pilihan sebagai tempat tinggal oleh pembelinya (end user) terutama bagi karyawan dan pasangan muda yang belum mempunyai anak dan dengan tingkat mobilitas yg tinggi ketempat kerjanya”, tambah Arief.

Namun kini apartemen tidak hanya dibangun ditengah-tengah lokasi perkotaan saja, namun kota-kota satelit Jakarta seperti Depok, Bekasi dan Tangerang juga menjadi lokasi yang kini banyak diminati pengembang untuk membangun apartemen. Selain memiliki akses langsung ke Jakarta, beberapa kota ini juga memiliki harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan lahan diperkotaan Jakarta.

“Yang menarik adalah trend dari distribusi lokasinya. Untuk proyek kondominium existing atau yang sudah beroperasi hanya sekitar 15% dari total 149ribu unit itu berlokasi diluar Jakarta tetapi saat ini 55% dari total 187ribu unit kondominium yang masih dalam tahap pembangunan berlokasi diluar Jakarta. Paling banyak berlokasi di Tangerang dan TangSel (28%) dan Bekasi (16%)”, lanjut Arief.

Arief juga menambahkan bahwa dengan makin mahalnya harga perumahan tapak atau landed housing di Jadebotabek dimana tidak terbeli oleh kebanyakan karyawan dan pasangan muda maka kondominium menjadi pilihan yang menarik. Trend kedepan pembangunan kondominium di area pendukung Jakarta akan terus berlanjut terutama didaerah yang mempunyai demand generator yang jelas contohnya Depok, Tangerang dan Tangsel menjadi area pendidikan. Sedangkan Bekasi dan Cikarang merupakan area industri.

 “Dengan adanya mass rapid transportation spt kereta api, LRT dan toll road yg memadai dalam tiga tahun mendatang akan memicu banyak pembangunan kondominium di koridor-koridor ini yang akan memudahkan pembeli atau penghuni kondominium ini beraktifitas di CBD atau area komersial lain di Jakarta”, tutup Arief. (bias)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…