Bidik Dana Rp 3,5 Triliun - Selain Rights Issue, Antam Rombak Komisaris

NERACA

Jakarta  — Hasil rapat umum pemegang saham luar biasa  (RUPSLB) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam (ANTM), selain menyetujui rencana rights issue juga menyetujui pengangkatan Purnawirawan Jenderal TNI Fachrul Razi menjadi Komisaris Utama menggantikan R. Sukhyar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (7/10).

Fachrul Razi merupakan lulusan Akademi Militer 1970 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Wakil Panglima TNI. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri, Strategi, Media Harry Fajar Sampoerna menuturkan, dua jajaran dewan komisaris Antam, yakni R. Sukhyar dan Velix Vernando Wanggai telah diganti oleh Fachrul Razi dan Bambang Gatot Ariono."Sedangkan, anggota dekom yang lama masih tetap," tutur Harry.

Menurut dia, pemegang saham juga sudah menyetujui pengangkatan Dimas Pramudita sebagai Direktur Keuangan menggantikan Aloysius Kik Ro. Kemudian untuk aksi korporasinya, Antam mematok harga rights issue di Rp 371 per saham. Harga itu berada di batas bawah  rentang penawaran, yakni Rp 371-Rp 535 per saham. ANTM menawarkan maksimal 14,49 juta saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Jumlah itu setara 60% dari total ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, ANTM berpotensi meraup Rp 5,3 triliun.

Selain rights issue, ANTM juga akan mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai US$ 1,5 miliar untuk menggarap proyek smelter grade alumina. "Kami masih dalam tahap pembicaraan dengan CDB," kata Rini Soemarno, Menteri BUMN, seperti dikutip Reuters, kemarin.

Ihwal rights issue, dalam prospektus resmi yang dipublikasikan kemarin, rasio rights issue itu 310:471. Ini berarti, setiap 310 pemegang saham lama berhak atas 471 HMETD. Jika saham baru ini tak seluruhnya diambil pemegang HMETD, sisanya dialokasikan ke pemegang HMETD lain yang memesan lebih dari haknya. ANTM akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini. ANTM akan memakai dana rights issue Rp 3,5 triliun untuk membangun pabrik feronikel Halmahera Timur tahap I, berkapasitas  13.500-15.000 TNi per tahun.

Proyek ini ditargetkan tuntas tahun 2018. Hingga 31 Agustus lalu, progres pembangunan proyek ini baru mencapai 6% yang meliputi tahap konstruksi beberapa fasilitas pendukung. Adapun sisa dana hasil rights issue untuk modal kerja. "Tak ada pembeli siaga. Sehingga ada risiko perseroan tak memperoleh dana untuk modal kerja," ujar manajemen ANTM dalam prospektus.

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD 15 Oktober 2015 di pasar reguler dan negosiasi dan 20 Oktober di pasar tunai. Mulai ex-right 16 Oktober di pasar reguler dan negosiasi, dan 21 Oktober di pasar tunai. Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities menilai, mengacu harga ANTM saat ini Rp 493 per saham, ada diskon besar pada saham HMETD. Di jangka pendek, harga ANTM berpotensi ke Rp 550 per saham. "Harga ANTM akan turun dulu ke Rp 390-Rp 380, jadi bisa masuk lagi ke harga itu dan memanfaatkan momentum," ujar dia. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…