Cara BUMN Dominasi Saham - Tanggung Renteng di Proyek Kereta Cepat

NERACA

Jakarta — Sinergis antar  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi kunci kesuksesan dalam menjalankan program pemerintah berupa kereta cepat. Disebutkan, empat perusahaan BUMN yaitu, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPNVIII) resmi menandatangani akta pendirian PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (7/10), Corporate Secretary WIKA, Suradi mengatakan, pelaporan tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa lalu dalam rangka memenuhi peraturan Bapepam-LK No. IX. E.1 tentang transaksi afiliasi dari benturan kepentingan transaksi tertentu yang merupakan lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam LK No,Kep-412/BL/2009 Tahun 2009 tanggal 25 November 2009 terkait pendirian PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.

Sejalan dengan penandatanganan akta pendirian perusahan baru ini oleh WIKA, JSMR, KAI, dan PTPN VIII, maka PT Pilar Energi BUMN Indonesia selanjutnya akan melakukan penyertaan di suatu perusahaan patungan dengan nama yang disepakati antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan pihak investor asing.

Ditambahkan, perusahaan patungan tersebut akan melaksanakan proyek penyelenggaraan jasa kereta api cepat untuk trase Jakarta–Walini–Bandung. Adapun lomposisi penyertaan saham WIKA dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia pada saat pendirian adalah 38% atau senilai dengan Rp1,71 miliar, PTPN VIII 25% atau setara Rp1,12 miliar, KAI 25% atau senilai Rp1,12 miliar dan JSMR 12% atau Rp540 miliar.

Lebih lanjut dengan pendirian PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia ini, maka akan terdapat sinergi antara WIKA, JSMR, KAI dan PTPN VIII sehingga masing-masing pihak dalam anggota konsorsium ini dapat bekerja lebih efektif dan melakukan kegiatan sesuai porsi masing-masing."Perseroan saat ini tengah fokus berkenaan dengan penuntasan kajian aspek finansial dan business plan-nya," ujar Suradi.

Disebutkan, nantinya perusahaan patungan tersebut akan melaksanakan proyek penyelenggaraan jasa kereta api cepat untuk Jakarta-Walini-Bandung. Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Rini Soemarno menuturkan pemerintah telah memilih Cina dalam proyek kereta cepat ini. Dalam proposal Cina sebelumnya, konsorsium BUMN Indonesia nantinya akan memegang 60% saham dalam proyek. Sisanya dikuasi konsorsium BUMN Cina. Sedangkan untuk modal, 75% dari total biaya US$ 5,583 miliar berasal dari pinjaman pemerintah Cina. Sisanya berasal dari modal konsorsium BUMN Cina.

Belum diketahui dari mana sumber modal empat BUMN tersebut dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dalam rapat kerja antara Kementerian BUMN dan Komisi BUMN Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, telah disepakati bahwa Jasa Marga mendapat penyertaan modal negara sebesar Rp 1,125 triliun serta Wijaya Karya sebesar Rp 4 triliun dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara 2016. Namun DPR menggarisbawahi bahwa penyertaan modal negara tidak boleh digunakan untuk proyek kereta cepat. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…