BTN Serap Abis Subsidi Bunga Perumahan

NERACA

Jakarta - Meski ada penurunan laju pertumbuhan ekonomi, namun faktanya permintaan rumah kelas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih sangat tinggi. Hal itu disampaikan oleh Direktur PT Bank Tabungan Negera Tbk (BBTN), Mansyur Nasution, di Jakarta, Rabu (7/10).

Mansyur mengaku bahwa anggaran subsidi bunga senilai Rp5,1 triliun yang berasal dari APBN-P 2015 telah habis pada bulan Juli 2015 lalu."Ini mengindikasikan kebutuhan rumah kelas MBR makin meningkat," ujarnya.

Dengan demikian, menurut Mansyur, jika tidak ada tambahan dana subsidi bunga, maka akan menjadi kendala. Pasalnya dana tersebut menjadi subsidi bunga KPR dengan besaran 5%. Selain itu, Direktur Utama BTN, Maryono menambahkan, penyaluran kredit perseroan diperkirakan tumbuh sekitar 18% hingga 19% di kuartal III 2015.”Kami perkirakan adanya pertumbuhan kredit 18%-19% di kuartal ketiga tahun ini. Itu Year on Year (YoY) yah. Sedangkan hingga akhir tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan apa yang sudah dicapai saat ini," kata Maryono.

Menurutnya, permintaan rumah kelas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih sangat tinggi. Faktor itulah yang salah satunya mendukung kredit perseroan."Dari segmen menengah kebawah, permintaan KPR masih cukup banyak. Ada potensi besar atau ada sekitar 1,5 juta yang ingin mengambil rumah," tegasnya.

Adanya pertumbuhan kredit, kata Maryono, membuat laba bersih ikut meningkat diatas 50% di kuartal III 2015. Sementara, laba bersih yang diperoleh Perseroan mencapai Rp755 miliar di kuartal III 2014. "Kami perkirakan, laba bersih tumbuhan diatas 50% di kuartal ketiga tahun ini. Sedangkan NPL Perseroan sepertinya cukup lumayan lah turunnya," paparnya.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Real Estate Indonesia Arthur Batubara menyatakan bahwa kekurangan anggaran subsidi bunga harus menjadi perhatian pemerintah." Kalau tidak maka akan menimbulkan ketidakjelasan bagi pengembang," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini banyak pengembang yang telah membangun rumah subsidi. Paling tidak REI telah membangun 140.000 unit, namun jika tidak ada lagi dana subsidi bunga dikhawatirkan KPR-nya tidak disetujui. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…