Rights Issue Menjadi Terbesar - Tetap Mengepul, Sampoerna Diburu Investor

NERACA

Jakarta – Bisnis penjualan rokok mempunyai segmen tersendiri, sehingga bisnis ini akan terus mengepul kendatipun tahun depan dihadapkan dengan rencana kenaikan cukai rokok oleh pemerintah. Biasanya, produsen rokok akan lebih membebankan kepada konsumen terkait kenaikan tariff cukai. Hal inilah yang dilakukan podusen rokok PT HM Sampoerna Tbk yang akan menaikkan harga rokok sebagai dampak kenaikan cukai rokok. Perseroanpun mengakui, kebijakan ini merupakan pil pahit karena akan menghambat pertumbuhan volume penjualan perseroan.

Namun demikian, sebagian analis menilai harga saham Sampoerna di pasaran akan tetap diburu investor. Pasalnya, aksi korporasi perseroan dalam penawaran umum terbatas dengan jumlah yang cukup besar menjadi alasannya, disamping fundamental kinerja keuangan perseroan yang masih cukup likuid. Analis PT KDB Daewoo Securities, Taye Shim dalam risetnya menilai, agenda refloat saham atau menambah saham ke publik akan mendorong harga saham dalam waktu dekat. Tak ayal, KBD Daewoo Securities memasukkan saham PT HM Sampoerna dalam portofolionya.

Asal tahu saja, PT HM Sampoerna Tbk akan melepas sekitar 269,72 juta saham atau setara 5,8% modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Penawaran saham terbatas itu dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Untuk melaksanakan aksi korporasi itu, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada 18 September 2015. Saat ini PT HM Sampoerna Tbk merupakan salah satu komponen tunggal terbesar dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 333 triliun dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan bobot 7,47%.

Akan tetapi, perseroan tidak merupakan konstituen IHSG, karena jumlah saham yang aktif diperdagangkan di publik hanya sebesar 1,82% dari total saham beredar. Dengan pelaksanaan HMETD, saham beredar di publik oleh PT HM Sampoerna Tbk menjadi 7,51% yang sesuai ketentuan bursa. Kemudian seiring dengan perjalan waktu, penawaran umum terbatas atau rights issue PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) direvisi. Dimana perseroan menetapkan harga saham penawaran umum terbatas/rights issue sebesar Rp 77 ribu per saham. Jadi total dana yang diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 20,34 triliun dari sebelumnya ditargetkan dana diraup Rp 27 triliun.

Direktur PT HM Sampoerna Tbk Yos Adiguna Ginting pernah bilang, harga rights issue itu lebih tinggi 1,34% dari harga penutupan saham perseroan Rp 75.975 per saham pada 30 September 2015. Penetapan harga right issue itu juga masuk batas atas dari penawaran harga rights issue Rp 65 ribu-Rp 77 ribu per saham. Dana hasil rights issue PT HM Sampoerna Tbk akan menjadi salah satu terbesar di pasar modal Indonesia. PT Philip Morris Indonesia menegaskan kepada perseroan kalau akan menjual 264,20 juta dari HMETD yang menjadi haknya dalam suatu penawaran terbatas kepada investor institusional. Philip Morris Indonesia akan melaksanakan sisanya sebanyak 600.640 HMETD yang menjadi haknya.

Adapun pelaksanaan rights issue ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi persyaratan pencatatan dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham atau 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor.Dana hasil rights issue itu juga akan digunakan untuk modal kerja termasuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman lainnya.

Rasio rights issue tersebut setiap pemegang 65 saham lama PT HM Sampoerna Tbk akan berhak atas 4 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru. Berdasarkan data RTI, pemegang saham PT HM Sampoerna Tbk per 31 Agustus 2015 antara lain PT Philip Morris Indonesia sebesar 98,18% dan publik kurang dari 1,82%. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…