Pergerakan IHSG Mulai Mengarah Konsolidasi

NERACA

Jakarta – Menutup perdagangan sesi pertama, Rabu (7/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup terkoreksi 17,383 poin (0,39%) ke level 4.428,398. Sementara Indeks LQ45 melemah 4,407 poin (0,58%) ke level 754,907. Aksi ambil untung terjadi di saham-saham unggulan yang sudah menguat dalam dua hari terakhir. Beberapa indeks sektoral pun jatuh ke zona merah.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 166.565 kali dengan volume 2,951 miliar lembar saham senilai Rp 3 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 116 turun, dan 78 saham stagnan. Bursa-bursa regional kompak menguat hingga siang, meninggal Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah sendirian di teritori negatif.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 500 ke Rp 17.000, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 500 ke Rp 8.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 475 ke Rp 10.650, dan Century Textille (CNTX) naik Rp 475 ke Rp 17.075. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 7.000 ke Rp 130.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.125 ke Rp 42.725, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.550 ke Rp 88.450, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 700 ke Rp 19.300.

Sebaliknya, diawal perdagangan IHSG dibuka menguat sebesar 13,05 poin atau 0,29% menjadi 4.458,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,34 poin (0,44%) menjadi 766,72. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada bilang, IHSG melanjutkan penguatan di antaranya masih ditopang oleh laju mata uang rupiah yang kembali terapresiasi terhadap dolar AS.”Asumsi bahwa penguatan nilai tukar rupiah memberikan sentimen positif bagi IHSG memang cukup beralasan. Membaiknya mata uang domestik menandakan stabilitas perekonomian sehingga akhirnya akan meningkatkan kinerja emiten," katanya.

Dia menambahkan, beredarnya spekulasi akan lebih baiknya rilis Kebijakan Ekonomi Jilid III yang lebih mengedepankan pada pembenahan kondisi makro, disertai dengan optimisme pertumbuhan ekonomi domestik pada semester II 2015 ini akan lebih baik dibanding periode sebelumnya, memicu pelaku pasar aktif melakukan aksi beli.

Selain itu, lanjut dia, laju bursa saham Asia yang juga berada di area positif menambah keyakinan pasar untuk terus melakukan aksi beli pada saham-saham di dalam negeri. Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa secara historis, kenaikan IHSG yang signifikan cukup rawan dengan aksi ambil untung. Aksi ambil untung dapat diredam jika sentimen positif baik dari internal maupun global masih kuat.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan, nilai tukar rupiah yang terapresiasi itu membawa sentimen positif pada tingkat kepercayaan investor di kawasan Asia, termasuk di Indonesia. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…