Tiga Perusahaan di Padang Layak Go Public

Analis First Asia Capital, David N Sutyanto mengungkapkan, setidaknya terdapat dua hingga tiga perusahaan di Padang, Sumatera Barat yang berpotensi untuk melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).”Potensinya cukup bagus apalagi didukung oleh OJK dan BEI yang terus gencar mendorong jumlah perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa perusahaan itu bergerak di sektor jasa keuangan dan distribusi logistik, secara aturan perusahaan itu cukup memenuhi syarat untuk melakukan IPO. Salah satu aturan IPO yakni memiliki aktiva berwujud bersih atau "net tangible asset" minimal sebesar Rp5 miliar.

Namun, lanjutnya, harus terus dilakukan edukasi karena menjadi perusahaan terbuka dibutuhkan keseriusan agar manfaatnya menjadi maksimal. Dirinya menambahkan bahwa untuk mendorong UKM masuk pasar modal juga harus didukung insentif biaya emisi di pasar modal diantaranya biaya administrasi, biaya pencatatan awal, serta biaya profesi seperti akuntan.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida pernah bilang, pihaknya akan terus mengawal kebijakan yang telah dikeluarkan salah satunya mendorong sektor UKM melakukan pencatatan saham di BEI agar terlaksana sehingga mendorong kinerja industri pasar modal Indonesia.”OJK sudah mengeluarkan 15 stimulus di bidang pasar modal. Tentu ini yang perlu kita kawal karena tidak bisa selesai hanya dalam satu malam untuk realisasinya dan pelaksanaannya,"ungkapnya.

Dia mengemukakan bahwa salah satu kebijakan yang dikeluarkan OJK yakni pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencakup penyusunan ketentuan untuk pengembangan, serta pembuatan papan khusus untuk sektor itu.

Saat ini, lanjut dia, BEI memiliki dua papan perdagangan yakni saham papan utama (main board) dan saham papan pengembangan (development board), pelaku pasar dapat memilah dan mengidentifikasi sendiri mana saham yang layak dikoleksi dan mana yang tidak layak. (bani)

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…