Kembangkan Budidaya Udang - Realisasikan Janji RI-1, KKP Sumbang Alat Berat

NERACA

Jakarta – Untuk mengembangkan usaha budidaya udang vaname skala rakyat di Kabupaten Mamuju Utara dan sekaligus merealisasikan janji Presiden RI, Joko Widodo, terkait bantuan excavator untuk pembudidaya ikan/udang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menyerahkan 5 unit Excavator untuk membantu pencetakan lahan budidaya dan rehabilitasi saluran air di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

“Penyerahan excavator ini dilakukan dalam upaya untuk pengembangan dan revitalisasi lahan budidaya di wilayah ini. Seperti yang dijanjikan oleh Presiden RI pada saat berkunjung di lokasi ini pada bulan Mei yang lalu, bahwa percepatan pembangunan di daerah harus diikuti langkah nyata, yaitu bantuan harus langsung diserahkan ke wilayah yang membutuhkan dan juga harus tepat sasaran. Lima unit excavator ini siap digunakan dan dioperasikan,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, pada saat menyerahkan bantuan excavator yang diterima oleh Bupati Mamuju Utara, H. Agus Ambo Djiwa, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, pekan lalu.

“Wilayah Kabupaten Mamuju Utara memiliki potensi pengembangan usaha budidaya udang dengan sistem tradisional sampai tradisional plus. Dengan potensi lahan seluas kurang lebih 13 ribu ha, apabila dikembangkan secara optimal, berkelanjutan dan ramah lingkungan, maka dengan padat tebar sekitar 200 ribu sampai dengan 300 ribu ekor per ha, akan memberikan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara nyata dan sekaligus mendukung produksi udang nasional,” terang Slamet.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Utara, Abbas, menambahkan bahwa benih udang yang pada bulan Mei 2015 lalu di tebar oleh Presiden Joko Widodo, telah dipanen dengan hasil yg cukup memuaskan. “Panen yang dihasilkan dari 6.000 m2 tambak udang adalah 1.162 kg udang size 60 atau setara dengan 1.938 kg per ha, dengan padat tebar 30 ekor per m2. Di tambah lagi dukungan dari pemerintah pusat berupa excavator, yang rencananya akan kita gunakan untuk menata lahan tambak dan rehabilitasi saluran. Ini akan mendukung berkembangnya perekonomian Mamuju Utara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” tutur Abbas.

Target produksi udang nasional pada tahun 2015 mencapai 785.900 ton, akan dicapai melalui optimalisasi sumber daya alam secara arif dan berkelanjutan. “Sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, saat ini kita fokus pada pemanfaatan lahan-lahan tambak idle atau revitalisasi lahan yang sudah ada, secara arif dan berkelanjutan. Kita kembangkan budidaya udang tanpa merusak lingkungan, seperti menggeser keberadaan mangrove yang sudah ada di sepanjang pantai atau bahkan menebang mangrove. Bahkan kita dorong petambak untuk menanam mangrove di pantai dan pematang tambak sebagai penjaga kelestarian lingkungan dan biota-biota laut yang ada,” papar Slamet.

“Di Kabupaten Mamuju Utara, budidaya udang dengan sistem tradisional dan tradisional plus dengan tumpangsari atau polikultur atau 3 in 1 dengan rumput laut dan bandeng, sudah cukup untuk meningkatkan pendapatan para petambak, karena usaha budidaya udang yang memperhatikan lingkungan dan tidak serakah dalam pengelolaannya akan mampu meningkatkan produktivitas lahan dan dapat diusahakan secara berkelanjutan, baik dari segi usaha maupun lingkungan”, jelas Slamet.

Budidaya udang di Kabupaten Mamuju Utara ini juga akan di jadikan sebagai percontohan kawasan tambak udang rakyat yang berkelanjutan. “Melalui pengembangan kawasan budidaya udang dengan sistem klaster, maka pengelolaan tambak akan lebih mudah dan efisien. Apabila kawasan sudah dikelola dengan sistem klaster, tahun 2016 nanti, kita akan dukung dengan pembangunan Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (POSIKANDU), yang dapat di manfaatkan untuk memonitor kualitas air dan mencegah penyebaran penyakit,” kata Slamet.

Usaha budidaya udang di Kabupaten Mamuju Utara ini juga akan diarahkan untuk memenuhi kaidah Good Aquaculture Practices (GAP), yaitu tidak menggunakan obat-obatan, bahan kimia terlarang.

BERITA TERKAIT

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…