Seruput Untung dari Ice Blend

Cokelat Syar'i dari Malang, Jawa Timur, menawarkan paket kemitraan usaha ice blend. Paket investasinya Rp 4,5 juta dan Rp 7,5 juta. Mitra ditargetkan bisa meraup omzet Rp 56 juta per bulan dan balik modal dalam waktu tiga bulan.

Bagi pebisnis minuman dingin, tinggal di negara tropis memiliki keuntungan tersendiri. Di Indonesia, misalnya, minuman jenis ice blend tak pernah sepi peminat. Kondisi ini menjadi peluang bisnis menyegarkan bagi kalangan pebisnis minuman ice blend.

Ice blend adalah jenis minuman yang dicampur dan dihaluskan dengan menggunakan blender. Salah satu pebisnis ice blend adalah Ahmad Adyesta asal Kota Malang, Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa Tyas ini sudah menjalani bisnis ice blend sejak tahun 2012 dengan merek dagang Coklat Syar'i. Untuk mengembangkan bisnisnya, Tyas mulai menawarkan kemitraan usaha sejak 2013.

Saat ini, Coklat Syar'i telah memiliki tujuh gerai yang tersebar di Surabaya, Malang, Pasuruan, dan Sidoarjo, Jawa Timur. Dari tujuh gerai itu, dua gerai milik pusat dan sisanya punya mitra.

Bagi calon mitra yang ingin bergabung menjalankan bisnis Coklat Syar'i, Tyas menawarkan dua paket investasi, yaitu Rp 4,5 juta dan Rp 7 juta. Perbedaan kedua paket hanya terletak pada ukuran booth dan kapasitas bahan baku awal.

Pada paket senilai Rp 4,5 juta, mitra akan mendapatkan fasilitas booth ukuran kecil, peralatan berjualan, dan bahan baku awal 100 porsi. Sementara paket Rp 7,5 juta, mitra akan mendapatkan fasilitas booth besar, peralatan berjualan dan bahan baku awal 200 porsi.

Tyas mengklaim, keunggulan kemitraan Coklat Syar'i sistem kerjasamanya jual putus. Jadi, mitra tidak dikenakan franchise fee dan royalty fee. Mitra hanya wajib beli bahan baku bubuk minuman dan packaging dari pusat Rp 3.500 per porsi.

Keunggulan lainnya, produk ice blend Coklat Syar'i terbuat dari bahan alami. “Bubuk minuman ice blend kami racik sendiri, pakai gula asli, dan topping beragam," ucap Tyas.

Cokelat Syar'i menyediakan enam varian rasa, yaitu chocolate, original, belgium dark choco, oreo, hazelnut, red velvet dan choco brownies dengan iHarganya Rp 7.000-Rp 8.000 per porsi.

Tyas mengaku, satu gerai Coklat Syar'i bisa menjual 2.000 porsi per pekan dengan omzet Rp 14 juta per pekan atau Rp 56 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, dan biaya operasional, mitra  diperkirakan balik modal dalam waktu tiga bulan.

BERITA TERKAIT

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…