KOTA SUKABUMI - Legislator Desak BPBD Pro Aktif Tangani Krisis Air

NERACA

Sukabumi - Musim kemarau yang saat ini masih belum berakhir, sehingga berdampak kepada krisis air di sejumlah warga masyarakat, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi lebih pro-aktif dalam menangani krisis air. Pasalnya, meskipun dampak kekeringan di Kota Sukabumi tak separah dengan daerah lain, tetapi upaya penanganan mesti dilakukan secara intensif.

"Memang sih, kalau dibandingkan dengan daerah lain, Kota Sukabumi itu krisis air nya tidak terlalu parah. Air masih ada meskipun relatif kecil. Tapi meskipun begitu, pemerintah dalam hal ini BPBD meski bersikap pro-aktif untuk menidaklanjuti berbagai masalah yang terjadi sebagai dampak musim kemarau," ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi Gagan Rachman Suparman kepada Neraca, Senin kemarin (5/10).

Gagan tak memungkiri, jika dirinya selalu menerima laporan dari warga yang mengalami kesulitan air saat musim kemarau. Terutama dari warga yang bukan pelanggan air bersih PDAM."Rata-rata, warga yang mengeluh kesulitan air itu hanya punya sumur gali. Jelas saja debit air dari sumur gali akan kalah banyak dengan sumur bor. Ini yang mestinya disikapi oleh pemerintah. Meskipun saat ini belum ada laporan, tapi BPBD harus bisa memberikan subsidi air kepada warga yang membutuhkan," tutur dia.

Gagan juga mengungkapkan, musim kekeringan sebetulnya merupakan siklus tahunan. Artinya, agar tidak terjadi kesulitan air, maka harus dilakukan upaya antisipasi sejak dini."Antisipasi bisa dilakukan dengan menyiapkan berbagai fasilitasnya. Saya berharap, dengan adanya penggantian pimpinan di BPBD Kota Sukabumi maka penanganan berbagai bencana salah satunya krisis air bisa ditangani lebih maksimal. Ya, istilahnya BPBD tidak panik ketika terjadi bencana kekeringan," imbuh dia.

Keberadaan ruang terbuka hijau, lanjut Gagan, dinilai akan membantu masyarakat mendapatkan air di saat terjadi kekeringan. Karena itu, pemerintah juga harus bisa mengawasi investor agar menyiapkan lahan-lahan yang digunakan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH)."Kota Sukabumi sudah memiliki Perda RTH. Jadi, setiap investor yang melakukan pembangunan, dalam perda itu harus menyiapkan RTH, kalau tidak salah 10 persen. RTH itu diharapkan jadi resapan air yang nantinya akan membantu saat musim kekeringan, selain juga untuk menambah oksigen," pungkas dia.

Selain itu, Gagan juga menyoroti, tidak berfungsinya hidrant yang ada diatas trotoar, bahkan keberadaan hidrant tersebut sudah jarang ditemukan di jalan, padahal kegunaan nya sangat penting."Seperti halnya ketika ada kejadian kebakaran, petugas damkar kesulitan untuk mencari air. permasalahan ini juga harus diperhatikan oleh pemerintah, khusunya BPBD," tandas dia. Hingga saat ini, jumlah pasokan air bersih yang disalurkan sudah mencapai sekitar 600 ribu liter. Arya

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…