Respon Kebijakan Ekonomi Jilid II - Sentimen Positif IHSG Hanya Sementara

NERACA

Jakarta -  Kepala Riset dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang dikeluarkan oleh pemerintah memang akan direspon positif oleh pelaku pasar tapi itu hanya bersifat sementara. Bahkan ironisnya, hanya digunakan sebagai bahan positif untuk mengangkat market dan melakukan profit taking.

Menurutnya,  hari ini pelaku pasar diperkirakan masih meneruskan aksi profit taking-nya. Tren ambil untung ini terjadi pasca Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. "Walaupun hanya terjadi penurunan tidak terlalu signifikan namun, perlu diwaspadai potensi pelemahan lanjutan jika pelaku pasar masih melanjutkan aksi jualnya," kata Reza, di Jakarta, Senin (5/10).

Selain itu, pembalikan arah dari laju bursa saham global juga menjadi sentimen negatif, seiring masih adanya kekhawatiran akan potensi perlambatan ekonomi global. Reza memandang, ada potensi pembalikan arah yang terdekteksi dari beberapa indikator teknikal.

"Namun di sisi lain, kami berharap jika pun terjadi aksi jual maka jangan terlalu besar sehingga pelemahan yang terjadi tidak akan terlalu dalam dan laju IHSG dapat kembali menemukan momentum kenaikannya meski secara bertahap," tuturnya.

Sementara itu, Reza memproyeksikan pada perdagangan awal pekan ini IHSG diperkirakan akan mengalami penurunan tipis. IHSG diyakini akan bergerak pada kisaran support 4.172-4.189 dan resisten 4.268-4.275.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai paket kebijakan ekonomi tahap II yang dikeluarkan pemerintah cukup baik dan positif. Namun demikian, paket tersebut harus dibarengi dengan realisasi penyerapan anggaran pemerintah di sektor infrastruktur yang belum terwujud dengan baik sampai saat ini.

"Ini satu positif poin kita tunggu. Tapi tetap tunggu realisasi pemerintah dalam bangun infrastruktur, seperti pengeluaran anggaran," ujar Tito,  

Menurutnya, paket kebijakan ekonomi jilid II ini telah kembali menggairahkan dunia usaha. Bahkan, paket kebijakan ekonomi yang diumumkan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution itu memberikan sentimen positif  bagi kinerja emiten di pasar modal Indonesia.

Apalagi, lanjut Tito, banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mendatangkan sentimen positif bagi kinerja indeks, seperti pengurangan pajak bunga deposito dan pemangkasan proses perizinan investasi. 

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menjelaskan jika isi dari paket tersebut sangat detail dan menunjukkan bahwa pemerintah ingin mengintegrasikan kebijakan ekonomi secara menyeluruh baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter.

"Tujuan akhir yang ingin dicapai tentunya adalah bauran kebijakan tersebut memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi sektor riil dan dunia usaha. Selain mengurangi tekanan akibat turunnya nilai tukar rupiah atas USD," tutur dia. 

Dirinya pun mendukung apa yang menjadi kebijakan ekonomi pemerintah tersebut karena ditujukan untuk mengurangi tekanan penurunan nilai tukar rupiah atas USD pada pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakan untuk menarik Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke bank dalam negeri, jika eksportir menyimpan dananya di sistem perbankan di Indonesia, pajak atas bunga deposito yang saat ini 20 persen akan dikurangi sebesar 5-10 persen, bahkan sampai nol persen yang besaran insentif pajak dan bunganya tergantung pada tenornya," pungkasnya. 

Berikut isi lengkap Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II Presiden Jokowi, yaitu ; Kemudahan Layanan Investasi 3 Jam, Pengurusan Tax Allowance dan Tax Holiday Lebih Cepat, Pemerintah Tak Pungut PPN Untuk Alat Transportasi, Insentif fasilitas di Kawasan Pusat Logistik Berikat, Insentif pengurangan pajak bunga deposito, Perampingan Izin Sektor Kehutanan. (agus)

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…