Respon Paket Kebijakan Jilid III - Laju IHSG Masih Berpeluang Menguat

NERACA

Jakarta –Mengawali perdagangan saham Senin (5/10) awal pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 35,52 poin atau 0,84% menjadi 4.243,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 9,09 poin (1,30%) menjadi 710,41.

Kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menguatnya indeks BEI Senin awal pekan adalah respon positif investor menyusul spekulasi atas Paket Kebijakan Ekonomi III yang akan segera dikeluarkan oleh pemerintah.”Respon paket kebijakan tersebut juga ditopang sinyal sentimen dari bursa saham di kawasan Asia yang bergerak di area positif, situasi itu menambah kepercayaan pemodal saham di dalam negeri untuk melakukan aksi beli,”ujarnya di Jakarta, Senin (5/10).

Menurutntya, jika posisi beli oleh pemodal saham asing masih berlanjut, maka peluang IHSG bergerak lebih tinggi cukup terbuka. Sebelumnya analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe pernah bilang, laju indeks BEI melanjutkan penguatan terbuka lebar seiring dengan musim laporan keuangan kuartal tiga yang bakal di rilis emiten.”IHSG bakal menguat menunggu laporan kuartal yang diharapkan tak seburuk diprediksi pelaku pasar," ujarnya.

Sejalan dengan itu, kata dia data deflasi September masih menjadi sentimen positif IHSG. BPS menyebutkan kalau September terjadi deflasi 0,05 persen."Itu pengaruhnya masih kuat, mungkin sampai seminggu lagi," tutur Kiswoyo.

Kiswoyo memprediksi IHSG pada level support 4.200 dan resistance pada level 4.300. Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi menambahkan, IHSG masih berpotensi menguat di kisaran 4.175-4.265 menjelang akhir pekan ini. Senada, PT Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan menguat. IHSG diperkirakan bergerak pada level support 4.232 kemudian resistance pada level 4.293.IHSG sendiri digerakan oleh sentimen dari regional dari Amerika dan Jepang."Dari Amerika akan merilis data ISM manufacturing PMI  yang diperkirakan ke level 51 dari sebelumnya di level 51,1 dan akan dirilis juga data  construction spending  yang diperkirakan ke level 0,75% dari sebelumnya di level 0,7%. Dari Jepang akan merilis data unemployment rate  yang diperkirakan stagnan ke level 3,3%," tulis riset Sinarmas Sekuritas.

Kiswoyo merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…