Genjot Investor di Padang - OJK Lakukan Pendekatan Berbasis Budaya

NERACA

Padang– Kuatnya masyarakat Minangkabau memegang tenguh budaya lokal, menjadi tantangan tersendiri bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggalakkan promosi dan edukasi pasar modal, apalagi tingkat literasi keuangan masyarakat Padang masih rendah.”Tingkat literasi masyarakat yang masih rendah menjadi hambatan untuk penetrasi pasar modal dan tidak heran masih banyak masyarakat yang menyimpan dananya di bawah bantal,”kata M. Taufik, Kasubag I Administrasi OJK perwakilan Padang, di Padang, Senin (5/10).

Oleh karena itu, kata M Taufik, kota Padang juga dinilai daerah potensial terjadi banyak korban dari investasi bodong. Melihat kondisi tersebut, hal ini menjadi keprihatinan bagi OJK untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan salah satunya dengan promosi investasi di pasar modal. Namun demikian, hal itupun dalam perjalanannya tidak berjalan mulus karena masih ada tanggapan masyarakat bila pasar modal identik dengan praktek judi.

Mensiasati hal tersebut, Taufik melanjutkan, pihaknya menggalakkan promosi pasar modal dengan berbasiskan budaya dan termasuk menggandeng tiga tokoh masyarakat di Padang yaitu ninik mamak, ulama dan cerdik pandai.”Kentalnya budaya dan peran pengaruh tokoh agama di Padang, OJK tidak bisa berjalan sendiri dan perlu pendakatan kepada tiga tokoh tersebut,”ungkapnya.

Alhasil, kehadiran OJK yang terbilang baru di Padang, Sumatera Barat mulai menemukan hasil yang signifikan dengan tercatat jumlah investor pasar modal terbesar dengan urutan nomor tujuh mengalahkan daerah Riau dan Batam atau berada di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Kata Taufik, hadirnya OJK di Padang selain upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat juga didasarkan potensialnya masyarakat untuk menjadi investor pasar modal dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Sumatera Barat dan recovery krisis ekonominya yang cukup cepat, ditambah memiliki komoditas andalan yang bisa menjadi nilai jual.  Ketertarikan OJK mencari investor pasar modal di kota Padang, Sumatera Barat juga di ikuti beberapa perusahaan sekuritas dan manajer investasi yang sudah membuka kantor cabang. Disebutkan, sudah ada 9 perusahaan sekuritas buka cabang di sini.

Asal tahu saja, belum lama ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan bakal membuka tiga galeri pojok bursa di sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Barat. Kepala BEI cabang Padang, Reza Shadat Sahmeini pernah bilang, strategi membidik pasar mahasiswa adalah pilihan tepat untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal, mengigat kelompok tersebut melek teknologi dan haus informasi.”Kita sudah buka di UPI, nanti menyusul kampus lainnya,"ujar Reza.

Dia mengatakan, dalam tahun ini BEI akan membuka Galeri Pojok Bursa di tiga perguruan tinggi di Padang, antara lain di Universitas Putra Indonesia (UPI YPTK), Universitas Bung Hatta (UBH), dan Universitas Ekasakti (Unes). Sebelumnya, BEI sudah membuka Galeri Pojok Bursa di Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP). Adapun, tahun ini BEI menargetkan pertambahan investor di daerah itu mencapai 32% atau bertambah 900 investor.

Selain kampus, sosialisasi juga digencarkan ke kantor pemerintahan dengan menggarap pegawai negeri sipil yang dianggap sudah memiliki tingkat pendidikan tinggi dan melek teknologi dan informasi. Sepanjang semester I/2015 jumlah investor asal Sumbar tumbuh 12,78% menjadi 4.014 orang dengan rerata transaksi per bulan Rp94,83 miliar, lebih rendah dari rerata transaksi tahun sebelumnya yang mencapai Rp104 miliar. Secara keseluruhan, realisasi transaksi saham investor Sumbar juga belum mencapai 50% dari transaksi tahun lalu, atau hanya Rp569 miliar sampai paruh pertama. Pada 2014 total transaksi mencapai Rp1,24 triliun atau tumbuh 23% dengan jumlah investor 3.559 orang. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…