Kantungi Dana Segar IPO - Binakarya Abadi Suntik Modal Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Bisnis properti boleh lesu, tetapi ekspansi bisnis dengan memperkuat modal anak usaha tidak pernah kendor dilakukan PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA). Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan telah menyuntikkan modal ke anak usahanya PT Binakarya Sakti Perkasa (BSP) pada 30 September 2015. “Kami melakukan peningkatkan modal di anak usaha sebesar Rp 19,8 miliar,"kata Direktur Utama Binakarya Jaya Abadi, Budianto Halim.

Menurutnya, sumber dana peningkatan modal perseroan berasal dari hasil penawaran umum perdana saham perseroan. Peningkatan modal disetor BSP dilakukan bersama dengan peningkatan modal dasar dari Rp 14 miliar menjadi Rp 96 miliar. Sekedar informasi, Binakarya Jaya Abadi menggenggam sebesar 99,52% saham di BSP, sementara sisanya Leonardo Hans Halim 0,24% dan Nathalia Setiawan sebesar 0,24%.

Sebagai informasi, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk tahun ini memasang target penjualan lebih konservatif dengan menargetkan marketing sales sebesar Rp500 miliar-Rp600 miliar di 2015. Angka ini mengalami penurunan 33,33% jika dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp900 miliar. Corporate Secretary Binakarya Jaya Abadi, Raymond Hartono pernah bilang, perolehan target marketing sales yang menurun di tahun ini karena kondisi sektor properti yang sedang tidak bagus. Sehingga berdampak besar bagi marketing sales perseroan yang terperosok tajam di tahun ini,”Properti lagi enggak bagus, jadi menurun. Mayoritas marketing sales masih banyak didapatkan dari penjualan apartemen, belum ada residensial, mayoritas apartemenlah," tuturnya.

Hingga semester I tahun ini, dia menjelaskan, perseroan sudah meraih marketing sales sebesar Rp150 miliar-Rp200 miliar. Raihan marketing sales di semester I tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Sebelumnya, perseroan mengungkapkan dalam penawaran saham perdananya mengalami kelebihan permintaan saham (oversubscribed) dua kali dari saham yang ditawarkan.

Kelebihan permintaan ini, diklaim perseroan merupakan respon positif investor ditengah situasi pasar modal yang penuh tantangan. Sementara Direktur Corporate Finance PT RHB OSK Securities Indonesia, Shiantagara menambahkan, kelebihan permintaan terjadi pada saat masa penawaran pada 2-8 Juli 2015. Sementara permintaan dari investor ritel lokal mengalami kelebihan permintaan hingga 60 kali,”Ritel lokal oversubscribe 50-60 kali tetapi kita alokasikan hanya dua persen agar tidak volatile. Sementara porsi asing mencapai 80%, tetapi investor institusi kepemilikan saham tidak lebih dari lima persen," ungkapnya.

Sebagian besar dari dana hasil IPO atau sekitar 40,00% akan digunakan sebagai belanja modal,  45,02% sebagai refinancing utang, dan sisanya 14,98% untuk modal kerja. Sejauh ini, fokus proyek pembangunan BIKA adalah Aparment sebanyak 6 proyek, Residential sebanyak 3 proyek, dan Komersial sebanyak 11 proyek. Saat ini Perseroan memiliki pengembangan lahan seluas 689,625 m2,  dengan land bank seluas 369,524 m2. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…