Merespon Fluktuasi Pasar - Bank Mandiri Rencanakan Buyback Saham

NERACA

Jakarta – Terus terkoreksinya laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) memicu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMR) untuk menggelar aksi korporasi pembelian kembali saham di pasar modal atau buyback. Dijelaskan, buyback saham dilakukan dalam rangka menjaga fluktuasi harga saham perseroan agar tidak tergerus lebih dalam.”Rencananya buyback saham dilakukan pada tahun ini, prosesnya masih di internal untuk persetujuan aksi korporasi itu dan masih berjalan," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Tbk, Pahala N Mansury di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa salah satu yang dibahas mengenai aksi korporasi itu yakni besaran anggaran yang akan dikeluarkan, jumlah saham yang akan dibeli serta waktu yang tepat dalam rangka merealisasikan pembelian kembali saham perseroan. Pembelian kembali saham, tambahnya, nantinya akan dibagikan kepada para karyawan Bank Mandiri, itu merupakan insentif agar kinerja perseroan ke depan menjadi lebih baik."Karyawan bisa merasa lebih memiliki perseroan dan jangka panjang sifatnya," ucapnya.

Di sisi lain, lanjut dia, Pahala N Mansury juga mengatakan bahwa aksi pembelian saham kembali itu juga mempertimbangkan mengenai insentif pajak.Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 81 Tahun 2007 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka, disebutkan insentif pajak diberikan apabila jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak. Dalam data Bursa Efek Indonesia, tercatat saham publik Bank Mandiri Tbk sebesar 40%. "Rencan buyback dikhawatirkan menghilangkan insentif pajak, karena porsi saham publik bisa berkurang," katanya.

Pada 21 Agustus 2015 lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) OJK Nomor 22/SEOJK.04/2015 terkait pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik.Dalam SE tersebut, OJK mengizinkan pembelian kembali saham maksimal sebanyak 20% dari modal disetor tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dan paling sedikit saham yang beredar adalah sebesar 7,5% dari modal disetor.

Sebagai informasi, tahun ini menjadi tahun terberat bagi pertumbuhan industri perbankan Tanah Air. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat, membuat kredit perbankan hanya tumbuh mini. Kondisi ini banyak memaksa industri perbankan merevisi rencana bisnis dan hal inipula yang dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Revisi yang dilakukan Bank Mandiri sangat beralasa, lantaran performance kinerja keuangan di semester satu terus menciut. Tengok saja, di semester I tahun ini, laba yang dikantongi Bank Mandiri Rp 9,9 triliun, naik tipis 3,5% dibandingkan Juni 2014. Di tahun depan, Bank Mandiri menetapkan target konservatif karena masih akan mempertebal cadangan kerugian. "Melihat kondisi ekonomi, kemungkinan rasio kredit bermasalah (NPL) masih akan naik tahun depan,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi G. Sadikin.

Perseroan memproyeksikan NPL berpotensi merangkak naik ke level 3% di tahun 2016.Gambaran saja, NPL gross Bank Mandiri naik menjadi 2,23% pada Juni 2015 dari posisi 1,9% per akhir Desember 2014. (bani)

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…