Awal Pekan, Tekanan IHSG Masih Berlanjut

NERACA

Jakarta- Minimnya sentiment positif menjadi penilaian skeptik bila laju indeks BEI Senin awal pekan berpeluang menguat. Sebagaian pelaku pasar masih wait and see untuk melakukan transaksi beli. Sebelumnya, mengakhiri perdagangan saham Jum’at akhir pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah sebesar 47,07 poin atau 1,11% menjadi 4.207,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 10,45 poin (1,46%) menjadi 701,31.”Sentimen pasar yang bervariasi mendorong IHSG bergerak melemah, situasi itu membuat pemodal melakukan aksi ambil untung," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah.
Sentimen eksternal, lanjutnya, salah satunya datang dari pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai perlambatan ekonomi hingga tahun 2016 mendatang seiring dengan perlambatan ekonomi negara berkembang sehingga menyebabkan pesimistis di kalangan pelaku pasar.

Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, paket kebijakan ekonomi tahap II pada Selasa (29/9), salah satunya mengenai pemberian insentif pajak berupa "tax holiday" dan "tax allowance" masih dinantikan pasar."Diharapkan dampak paket kebijakan itu dapat memberikan stabilitas terhadap rupiah sehingga pada akhirnya berdampak positif terhadap pasar saham," katanya.

Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan, pasar memang masih berada dalam tren pelemahan. Namun, kondisi seperti ini investor konservatif dan jangka panjang dapat memanfaatkan kesempatan untuk mulai mengakumulasi dan menambah posisi pada ekuitas."Sementara untuk para investor jangka pendek kami menyarankan untuk transaksi jangka pendek dengan disiplin risiko yang tinggi," jelasnya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 209.796 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,64 miliar lembar saham senilai Rp3,23 triliun. Sebanyak 105 saham bergerak naik, 168 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 87 saham.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 9.000 ke Rp 89.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 44.450, Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 6.475, dan Bumi Teknokultura (BTEK) naik Rp 125 ke Rp 1.495. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Djakarta turun Rp 2.000 ke Rp 233.000, Unilever (UNVR) turun Rp 1.000 ke Rp 37.800, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 525 ke Rp 12.050, dan Maskapai Resuransi (MREI) turun Rp 500 ke Rp 5.000.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng ditutup naik sebesar 659,70 poin atau 3,17% menjadi 21.506,09, indeks Nikkei naik 2,71 poin (0,02%) menjadi 17.725,13, dan indeks Straits Times melemah 10,33 poin (0,37%) ke posisi 2.791,52. Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menipis 7,787 poin (0,18%) ke level 4.247,089. Sementara Indeks LQ45 berkurang 0,833 poin (0,12%) ke level 710,936. Koreksi indeks sedikit berkurang, setelah ada penguatan di saham-saham infrastruktur dan industri dasar. Saham-saham lapis dua diincar investor domestik.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 113.195 kali dengan volume 3,497 miliar lembar saham senilai Rp 2,267 triliun. Sebanyak 98 saham naik, 140 turun, dan 64 saham stagnan. Bursa-bursa regional mulai bergerak ke zona hijau siang. Pasar saham Singapura dan Indonesia masih ketinggalan di zona merah.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 9.000 ke Rp 89.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 44.300, Astra Agro (AALI) naik Rp 300 ke Rp 19.600, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 275 ke Rp 6.500. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Maskapai Resuransi (MREI) turun Rp 500 ke Rp 5.000, SMART (SMAR) turun Rp 400 ke Rp 4.000, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 300 ke Rp 3.200, dan Pembangunan Jaya (PJAA) turun Rp 235 ke Rp 2.140.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka melemah sebesar 10,90 poin atau 0,26% menjadi 4.243,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,79 poin (0,39%) menjadi 708,97.”Setelah menguat pada perdagangan sebelumnya (Kamis, 1/10), IHSG BEI pada awal perdagangan di akhir pekan terkena aksi ambil untung sehingga kenaikannya cenderung tertahan," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Reza Priyambada menambahkan bahwa pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang bergerak di area negatif menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri."Meski dibayangi sentimen negatif, masih ada aksi beli selektif dari sebagian pelaku pasar, adanya aksi itu diharapkan pelemahan IHSG tidak terlalu dalam," ujarnya.

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG BEI masih terbuka peluang untuk bergerak menguat meski dalam jangka pendek. Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka naik sebesar 416,70 poin atau 2,00% menjadi 21.263,00, indeks Nikkei turun 97,29 poin (0,55%) menjadi 17.625,13, dan indeks Straits Times melemah 22,04 poin (0,79%) ke posisi 2.779,81. (bani)

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…