Pemerintah Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia-Pacific High-level Regional Meeting for Habitat (HLRM) III pada Oktober 2015 yang akan dihadiri 60 negara dan merupakan rangkaian kegiatan persiapan Konferensi PBB tentang Habitat III (United Nations Conference on Human Settlement).

Indonesia dipercaya untuk menjalankan peran strategis mendorong tercapainya kesepakatan New Urban Agenda, khususnya di kawasan Asia Pasifik yang akan dituangkan dalam Kesepakatan Jakarta.

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan didukung oleh UN-ESCAP dan UN-Habitat. Tema yang diangkat pada HLRM ini adalah Sustainable Urban Development in Asia Pacific: Towards a New Urban Agenda.

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dwityo Akoro Soeranto, menyampaikan bahwa Asia-Pacific High-level Regional Meeting for Habitat III (HLRM)akan dilaksanakan di Fairmont Convention Center, Jakarta pada 21-22 Oktober 2015 mendatang.

“Pertemuan HLRM merupakan ajang para menteri dari berbagai negara Asia-Pasifik memaparkan isu-isu kunci urbanisasi di kawasan ini yang harus ditangani dan menjadi salah satu isu dalam Agenda Perkotaan Baru (New Urban Agenda) untuk kurun waktu 20 tahun yang akan datang,” ujar Dwityo di Jakarta.

Sepanjang kegiatan HLRM, kata dia, para menteri dari negara-negara Asia Pasifik dan kepala delegasi dari berbagai organisasi internasional akan memberikan pernyataan mereka, termasuk Ketua Persidangan dan perwakilan dari General Assembly of Partners (GAP/Majelis dari para kolega) akan menyajikan rekomendasi mereka untuk HLRM.

Keluaran utama dari pertemuan tingkat menteri ini adalah perumusan pernyataan yang mewakili pandangan dari negara-negara Asia-Pasifik pada isu-isu kunci untuk Agenda Baru Pembangunan Perkotaan.

“Pernyataan ini akan menjadi penting sebagai masukan untuk perumusan Zero Document pada Agenda Baru Pembangunan Perkotaan,” tambahnya.

Landasan kewilayahan

Dwityo yang juga berperan sebagai ketua penyelenggara menambahkan, APUF-6 adalah multistakeholder forum di bidang pembangunan perkotaan yang dilaksanakan secara periodik setiap 4-5 tahun oleh UNESCAP.

“Tujuannya memberikan landasan kewilayahan bagi para pemangku kepentingan dan pelaku pembangunan perkotaan, terutama untuk mendiskusikan isu pembangunan perkotaan yang muncul dan penting dari prespektif berbagai stakeholder,” tukas Dwityo.

Selain dari itu, APUF-6 diharapkan menjadi wadah berbagi pengalaman mengenai praktik-praktik terbaik dan pendekatannya, yang mampu memberikan peluang kerja sama dan jaringan kemitraan dalam proses global dan regional dan perumusan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penyelenggaraan pertemuan ini, akan didahului kegiatan pendukung berupa Asia Pacific Urban Youth Assembly (APUF-Y) dan Asia Pacific Urban Forum ke-6 (APUF-6) yang dilaksanakan bekerjasama dengan UN-ESCAP yang berkedudukan di Bangkok, Thailand.

Sedangkan acara HLRM sendiri diselenggarakan bersama antara Pemerintah Indonesia dengan Sekretariat Habitat III yang berkedudukan New York, AS. Acara APUF-Y akan diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2015 dan acara APUF-6 diselenggarakan pada 19-21 Oktober 2015.

Habitat III merupakan agenda dari PBB yang akan membahas mengenai keberlanjutan pembangunan perkotaan untuk 20 tahun mendatang yang akan dituangkan dalam New Urban Agenda.

Konferensi Habitat III akan dilaksanakan di Quito, Ekuador pada Oktober 2016. Wilayah Asia Pasifik, sebagai area dengan pertumbuhan kota yang pesat, memiliki peran yang strategis untuk mencapai kesepakatan New Urban Agenda. [ardi]