Ekonomi Lesu, Presiden Minta Harga BBM Turun

 

 

NERACA

 

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk menghitung kembali harga bahan bakar minyak (BBM), yang pada Rabu (30/9) kemarin, telah diumumkan Dirjen Minyak dan Gas Bumi I Nyoman Wiratmaja Kementerian ESDM, tidak berubah hingga Januari 2016 mendatang.

“Coba dihitung lagi. Meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, tapi ini negara sedang membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya premium itu diturunkan meskipun sedikit,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas mengenai pemangkasan perizinan, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/10).

Presiden Jokowi mengaku dirinya mengetahui, dan kemarin sudah dilapori kalau harga BBM yang berlaku sekarang masih (-2%) minus dua persen dari harga keekonomian. “Tapi mungkin masih bisa diturunkan,” ujar Presiden.

Sebelumnya diumumkan Dirjen Minyak dan Gas Bumi I Nyoman Wiratmaja dalam keterangan pers di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (30/9) menyebutkan, tidak ada perubahan harga BBM., karena harga jual premium masih di bawah harga keekonomian sehingga PT Pertamina (Persero) masih merugi.

“Kami memutuskan harga BBM tetap. Pertimbangannya menjaga stabilitas dan memudahkan perencanaan ekonomi,” kata Wiratmaja seraya menyebutkan, nantinya harga BBM akan dikaji lagi setiap tiga bulan atau ditinjau ulang pada 1 Januari 2016.

Wiratmaja menambahkan, pertimbangan utama harga BBM tidak berubah adalah menjaga stabilisasi perekonomian. "Jadi selama tiga bulan ke depan (Oktober-Desember), masyarakat dan juga dunia bisnis punya kepastian. Pemerintah akan menetapkan harga BBM selanjutnya pada Januari mendatang," katanya.

Pemerintah memutuskan per 1 Oktober 2015 hingga 31 Desember 2015, harga BBM jenis Premium di wilayah penugasan atau luar Jawa-Madura-Bali tetap Rp 7.300 per liter, solar subsidi Rp 6.900 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. Untuk harga Premium di Jawa-Madura-Bali akan ditetapkan PT Pertamina (Persero) melalui koordinasi dengan pemerintah dan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Saat ini, Pertamina menjual Premium di Jawa-Madura-Bali sebesar Rp 7.400 per liter.

Menurut Wiratmaja, berdasarkan perhitungan, harga Premium penugasan periode Oktober-Desember 2015 seharusnya sebesar Rp 7.900 dan solar Rp 6.250 per liter. Harga tersebut mengacu harga rata-rata Mogas 92 selama tiga bulan sebesar 66,71 dollar per barel dan MOPS solar 61,26 dollar per barrel. "Dengan kurs rata-rata tiga bulan atau periode Oktober-Desember 2015 sebesar Rp 13.708 per dollar AS," katanya.

Dengan harga Premium dan Solar yang diputuskan tetap masing-masing Rp 7.900 dan Rp 6.900 per liter, lanjutnya, maka selama tiga bulan Solar akan memperoleh delta positif, sementara Premium masih negatif. Ia juga mengatakan, kalau mengambil opsi periodisasi selama enam bulan atau dari Oktober 2015 hingga Maret 2016, maka harga Premium menjadi Rp 8.300 per liter dan solar Rp 6.750 per liter.

Sedangkan, kalau berlaku satu bulan atau hanya Oktober 2015 saja, maka harga Premium menjadi Rp 7.450 dan solar R p6.150 per liter. Wiratmaja menambahkan, saat ini sedang terjadi anomali yakni penurunan harga pasar Premium dan solar yang berbeda cukup signifikan. "MOPS premium turun hanya delapan persen, sedangkan MOPS solar hampir 18 persen. Ini ada anomali dikarenakan beberapa kilang dunia mengalami turn around sehingga harga MOPS Mogas 92 (Premium) agak tinggi," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…