Asuransi Jiwasraya Bukukan Premi Rp7 triliun

 

 

NERACA

 

Jakarta – Ditengah kondisi perekonomi yang tidak menentu dengan cenderung mengalami pelemahan seperti ini, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (Asuransi Jiwasraya) berhasil membukukan premi sebesar Rp7 triliun sampai dengan September 2015. Sementara total aset Asuransi Jiwasraya tercatat senilai Rp22,6 triliun.

Kepala Divisi Investasi Asuransi Jiwasraya Syahmirwan mengatakan, meski mampu mencetak perolehan premi sebesar Rp7 triliun namun pencapaian premi tersebut masih berada di bawah harapan yang ditargetkan sebesar Rp10,8 triliun. "Sampai dengan September 2015 Jiwasraya membukukan premi sebesar Rp7 triliun dengan total aset senilai Rp22,6 triliun," ungkapnya di Jakarta, Kamis (1/10).

Menurutnya, di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami perlambatan seperti sekarang ini pertumbuhan bisnis di Asuransi Jiwasraya masih terbilang cukup baik. Diharapkan, kondisi seperti ini terus berlanjut di waktu-waktu mendatang. “Dengan pangsa pasar yang terus meningkat hingga saat ini mencapai total peserta asuransi atau pemegang polis lebih dari tujuh juta orang, Asuransi Jiwasraya mampu menunjukan diri sebagai BUMN asuransi jiwa yang memiliki prospek cerah," tukas dia.

Di semester I lalu, Jiwasraya berhasil mencetak laba sekitar Rp 200 miliar. Perolehan laba tersebut berada di bawah proyeksi perseroan sebelumnya, yang sebesar Rp 400 miliar. Kendati, di tengah perekonomian yang melesu badan usaha milik negara (BUMN) ini masih dapat membukukan premi sebesar Rp 4 triliun pada akhir Juni lalu.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengungkapkan, ada penurunan penjualan polis asuransi jiwa pada kuartal II-2015. “Jadi semoga penurunan penjualan polis perusahaan asuransi jiwa tidak terus berlanjut pada kuartal III ini. Untuk itu, dari AAJI berharap, industri asuransi jiwa dapat terus berkembang,” jelas dia.

Mengenai bisnis perseroan pada semester II ini, Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo memproyeksi, ada potensi tambahan klaim sekitar Rp 2,5 triliun. Sedangkan sampai Juni lalu, Jiwasraya telah membayar klaim sekitar Rp 3 triliun, tumbuh 25 persen dibanding periode sama pada 2014 yang mencapai sekitar Rp 2 triliun. Klaim yang setara dengan 75 persen dari perolehan premi semester I itu, menurut dia, merupakan premi jatuh tempo.

“Sudah kami prediksi terkait klaim untuk menguji likuidiats Jiwasraya. Dengan proyeksi klaim, Rp 5,5 triliun dan premi bruto sebesar Rp 9,8 triliun masih ada margin yang baik untuk kami,” tegas Hary, beberapa waktu lalu. Adapun tahun lalu, perseroan membukukan premi bruto sekitar Rp 6,4 triliun. Sedangkan dari sisi klaim perseroan membayar sekitar Rp 5,5 triliun.

 

 

BERITA TERKAIT

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…