Harga Saham Cenderung Menurun - Derita TAXI Jadi "Bulan-Bulanan" Investor

NERACA

Jakarta –Belum ada kejelasan atau perkembangan terbaru mengenai penyelesaian rencana akuisisi saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) memicu harga saham TAXI terus terkoreksi lebih dalam hingga berjung dihentikan sementara atau suspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis (1/10). Asal tahu saja, saham TAXI anjlok 58,61% dalam waktu dekat.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/10), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, suspensi dilakukan untuk rangka cooling down.”Pihak BEI perlu melakukan penghentian sementara saham TAXI dalam rangka cooling down pada perdagangan tanggal 1 Oktober 2015," kata Kadiv Operasional Perdagangan BEI, Eko Siswanto.

Penghentian sementara perdagangan saham TAXI ini dilakukan di pasar reguler dan tunai. Tujuannya supaya pelaku pasar dapat waktu memadai untuk mempertimbangkan secara matang pengambilan keputusan investasinya. Kemudian para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Sebelumnya, saham TAXI sempat masuk dalam pengawasan BEI karena transaksi di luar kewajaran. Pada penutupan perdagangan 11 September 2015, harga saham operator taksi itu berada di level Rp 720 per lembar. Harga sahamnya pun turun Rp 422 menjadi Rp 298 pada penutupan perdagangan 30 September 2015. Anjloknya, saham PT Express Transindo Utama Tbk dipicu lantaran belum ada perkembangan terbaru mengenai penyelesaian rencana akuisisi saham perseroan oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Tercatat pada perdagangan saham, Selasa (29/9) pukul 14.38 WIB, saham PT Express Transindo Utama Tbk turun 9,86%. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 546 kali dengan volume perdagangan saham 29,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,6 miliar. Saham PT Express Transindo Utama Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 350 dan terendah Rp 329 per saham.

Sepanjang 2015, saham PT Express Transindo Utama Tbk cenderung tertekan. Data RTI menunjukkan kalau saham PT Express Transindo Utama Tbk turun 68,80%. Harga saham TAXI sempat di level tertinggi Rp 1.220 per saham dan terendah Rp 365 per saham. Volatilitas transaksi efek saham TAXI pun menjadi perhatian manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Otoritas bursa melayangkan surat kepada manajemen perseroan pada 21 September 2015.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Direktur PT Express Transindo Utama Tbk David Santoso mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan dan keputusan investasi pemodal.

Selain itu, perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham dan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat. Akan tetapi, perseroan masih menjalankan kegiatan operasionalnya seperti biasa."Volatilitas yang terjadi pasar mungkin disebabkan semata-mata oleh mekanisme pergerakan harga saham yang berlaku di pasar," ujar David.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee melihat tren harga saham PT Express Transindo Utama Tbk cenderung negatif. Dia mengatakan, rencana pelepasan saham TAXI milik grup Rajawali kepada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan Golden Valley Advisors Inc hingga kini transaksinya belum jelas jadi memberikan sentimen negatif. Apalagi semenjak aksi korporasi grup Rajawali untuk pelepasan saham PT Eagle Plantation Tbk (BWPT) dinilai diragukan. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…