KOTA DEPOK - Peneliti : Teknologi Ulir Filter Tingkatkan Kualitas Garam

NERACA

Depok - Peneliti Universitas Indonesia Dr Ir M Idrus Alhamid memperkenalkan Teknologi Ulir Filter kepada petani garam di Cirebon, Jawa Barat untuk menaikkan kualitas spesifikasi produk komoditas tersebut.

"Dengan menggunakan Teknologi Ulir Filter (TUF), spesifikasi garam berhasil dinaikkan," kata Idrus Alhamid di Depok, Selasa (29/9)

Peneliti Universitas Indonesia ini memperkenalkan TUF kepada petani garam di desa Flowen Aras, Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Menurut dia, proses produksi garam konvensional biasanya dilakukan dengan cara berpindah-pindah petakan garam. Ini berpengaruh pada kualitasnya. Garam tradisional rata-rata memiliki kadar NaCl sebesar 85-87 persen, berwarna keruh dengan kadar airnya tinggi.

Pada proses TUF, penggunaan teknologi ulir, penambahan bahan aditif dan geomembran dilakukan secara terpadu. Air laut disalurkan dalam jalur air berbentuk ulir yang membuat perjalanan air cukup panjang."Tujuannya untuk memperluas permukaan air sehingga waktu penguapan menjadi lebih banyak," ujar dia.

Dia juga mengatakan terdapat beberapa pintu air yang merupakan tempat pemindahan air dari kolam satu ke kolam yang lain dalam proses persiapan air tua. Pada pintu air dilakukan penyaringan menggunakan ijuk, batok kelapa dan batu alam yang diletakkan dalam ember atau keranjang plastik."Di bagian bawahnya dibuat lubang untuk meminimalkan terbawanya kotoran dari laut," jelas dia.

Penggunaan bahan aditif dan geomembran dilakukan di meja hablur. Dosis bahan aditif adalah sekitar 700 gram per 2.000 liter air tua. Dosis ini dapat menaikkan jumlah garam hampir 1,5 lipat dan memperbaiki mutu garam yang dihasilkan.

"Penggunaan geomembran akan mencegah tercampurnya garam dengan tanah. Pemakaian ketiga metode tersebut secara signifikan dapat mengurangi kotoran-kotoran yang biasanya tercampur pada produksi garam secara konvensional," ujar dia.

Hasil aplikasi teknologi tepat guna di Cirebon ini telah menghasilkan kualitas garam yang lebih baik. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan NaCl mencapai 91 persen pada garam produksi konvensional. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Ekspansi Data Center - DCI Indonesia Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun

NERACA  Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini…

Uji Kualitas Menu Makanan Penerbangan Jemaah Calon Haji

Petugas melihat contoh menu makanan penerbangan jemaah calon haji saat pengujian kualitas di Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/4/2024).…

Jumlah Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan

Pekerja meyelesaikan perbaikan gedung di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat jumlah peserta…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

Ekspansi Data Center - DCI Indonesia Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun

NERACA  Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini…

Uji Kualitas Menu Makanan Penerbangan Jemaah Calon Haji

Petugas melihat contoh menu makanan penerbangan jemaah calon haji saat pengujian kualitas di Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/4/2024).…

Jumlah Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan

Pekerja meyelesaikan perbaikan gedung di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat jumlah peserta…