AMKRI Sebut RI Berpotensi Pimpin Industri Mebel ASEAN

NERACA

Jakarta -  Industri mebel dan kerajinan nasional merupakan bantalan ekonomi yang kuat pada saat krisis ekonomi seperti saat ini dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja. Industri ini tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat industri lain terkena imbas krisis, karena industri ini didukung oleh local content yang cukup besar.

“AMKRI optimistis bahwa industri ini akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki bisa dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi leader untuk industri mebel dan kerajinan di Kawasan Regional ASEAN. Dengan ketersediaan bahan baku hasil hutan yang melimpah, sumber daya manusia yang terampil dalam jumlah besar dan semakin kondusifnya iklim investasi di negeri ini, dengan dasar pertimbangan tersebut  AMKRI optimis dapat  meningkatkan target pertumbuhan ekspor produk mebel dan kerajinan nasional mencapai US$5 miliar dalam lima tahun kedepan,”ujar Sekertaris Jenderal AMKRI, Abdul Sobur di sela Launching Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2016 dan Pameran B to C Interior and Decoration Expo (InterDeX) 2016 di Jakarta, Selasa (29/9).

Menurut Sobur produk mebel dan kerajinan Indonesia sangat disukai oleh buyer mancanegara. Negara tujuan ekspor utamamebeldankerajinan Indonesia adalahAmerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Australia, Belgia Korea Selatan, dan Taiwan. Mereka menyukai produk mebeldankerajinanIndonesia karena memiliki ciri khas yang sangat menonjol, yaitu terdapat perpaduan antara bahan ramah lingkungan, keanekaragaman budaya, ketrampilan  yang mumpuni, serta inovasi desain yang relatif maju sehingga tercipta produk Indonesia yang unik, inovatif, berkualitas dan standar internasional. Hal tersebut yang membuat produk Indonesia selalu menjadi produk berbeda dari produk negara-negara kompetitor lain.

“Masih banyaknya hambatan yang menghadang, membuat industri mebel dan kerajinan Indonesia tak berkembang maksimal. Permasalahan itu antara lain, pertama, adanya aturan atau regulasi yang mewajibkan industri mebel dan kerajinan memiliki sertifikat SVLK. Kedua, masih adanya kegiatan penyelundupan bahan baku berupa rotan mentah. Ketiga, harga bahan baku kayu seperti kayu jati yang selalu meningkat. Keempat, penetapan UMR yang dijadikan komoditi politik oleh para Kepala Daerah. Kelima, terjadinya biaya tinggi di pelabuhan muat dan bongkar barang,” tegas Sobur.

Kondisi diatas, Sambung Sobur akan berdampak pada penurunan daya saing bagi produk mebel dan kerajinan Indonesia di pasar internasonal. Untuk itu, AMKRI mengharapkan dukungan Pemerintah khususnya Menteri Perdagangan untuk tidak mewajibkan industri mebel dan kerajinan kayu bersertifikat SVLK mengingat produk mebel dan kerajinan kayu merupakan produk hilir yang merupakan produk lanjutan dari sektor industri hulu (HPH/HTI, Industri kayu gergajian/panel kayu), sehingga SVLK hanya untuk sektor hulu. AMKRI juga mengharapkan agar BUMN Perhutani dapat menurunkan harga jual kayu jati atau paling tidak harga jualnya tdak selalu naik. Sedangkan di sektor ketenagakerjaan AMKRI mengharapkan agar kebijakan besaran UMR ditetapkan ditingkat pusat, yaitu di Kementerian Ketenagakerjaan.

IFEX 2015

Diselenggarakannya  pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX)merupakan salah satu upaya AMKRI untuk dapat mendorong percepatan tumbuhnya industri mebel dan kerajinan nasional.PameranIFEX pada 11-14 Maret 2016 adalah pameran ketiga yang diselenggarakan AMKRI yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan PT. Dyandra Promosindo sebagai event organizer. IFEX 2016 mengambil tema The Essence of Infinite Innovation. Pameran ini dirancang  sebagai pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia dan di kawasan regional yang diikuti oleh hampir seluruh pelaku utama industri mebel dan kerajinan nasional. Pameran ini menampilkan produk inovatif dengan desain-desain terbaru dari masing-masing perusahaan.

Maksud dari tema di atas adalah bahwa inovasi pada industri furniture dan kerajinan tidak pernah berhenti, dilakukan secara terus-menerus, baik dari segi desain, inovasi, pencarian-pencarian bahan baku, dan lain-lain. Inovasi yang tiada henti ini merupakan suatu keharusan bagi industri ini agar maju dan berkembang sehingga mampu bersaing dengan produk serupa dari negara lain. Di sini ada inovasi, ada desain-desain baru dan ada modifikasi yang tiada henti.

Pelaksanaan IFEX 2014, 2015 dan 2016 didukung penuh oleh instasi Pemerintah seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, serta stakeholder nasional. Pameran ini juga diikuti oleh  peserta dari mancanegara seperti Tiongkok, Taiwan, Belgia, Perancis, Amerika Serikat, Italia, Singapura, Afrika Selatan, Malaysia, Belanda dan Austria.

Seperti diketahui, IFEX 2015 telah membuat rekor baru dari segi jumlah pengunjung, lahan pameran yang digunakan dan exhibitor. Keberhasilan acara tersebut menegaskan kekuatan Indonesia dan popularitas sektor industri mebel dan kerajinan Indonesia, dan mempersiapkan acara yang lebih besar yang sudah dijadwalkan pada 11-14 Maret 2016.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…