"Layanan Hasanah Kami Sesuai GCG" - Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah

Annual Report Award (ARA) 2014 kembali digelar. Ajang bergengsi ini merupakan penghargaan yang sangat kredibel dan penilaiannya pun ketat. Maka tak heran, prestasi yang berhasil dicapai para Juara ARA adalah prestasi yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

Tema ARA 2014 kali ini “Akuntabilitas dan Transparansi Informasi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis dalam Era Integrasi Ekonomi ASEAN” yang bertujuan untuk mengetahui keterbukaan, kualitas informasi dan penerapan Good Coporate Governance (GCG) perusahaan serta relevansi yang tertuang dalam laporan tahunan perusahaan.

Laporan tahunan saat ini tidak sebatas pelaporan pertanggung jawaban manajemen dalam RUPS, namun telah menjadi media komunikasi yang efektif kepada semua pihak tentang kinerja dan prospek perusahaan ke depan.

Penghargaan dikategorikan menjadi 11 kategori, salah satunya kategori Private Keuangan Non Listed. Nah, untuk kategori ini jawaranya adalah anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT BNI Syariah.

Alhamdulillah. untuk kedua kalinya kami kembali meraih penghargaan Juara 1 Kategori Private Keuangan Non Listed (Periode 2013 - 2014). Hal ini tentunya berkat dukungan dan kepercayaan nasabah dan seluruh pihak. Semoga kami dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan dapat memberikan pelayanan yang Hasanah sesuai dengan nilai GCG,” ungkap tutur Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, usai menerima plakat penghargaan.

Menurut dia, beberapa indikator penilaian dalam ARA 2014 ini diantaranya keterbukaan informasi (disclosure) serta implementasi tatakelola perusahaan yang mengacu kepada ketentuan dan pedoman yang berlaku secara nasional maupun internasional. Selain itu penjabaran kinerja perusahaan serta informasi keuangan menjadi pendukung dalam penilaian penghargaan tahun ini.

Dengan mengusung tema tersebut diharapkan kualitas keterbukaan informasi dalam laporan tahunan dapat terus meningkat untuk menunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic).

“Dengan perbaikan dalam transparansi informasi, yang merupakan salah satu pilar dalam GCG, kami yakin akan meningkatkan kesadaran untuk menerapkan pengelolaan perusahaan dengan baik serta meningkatkan kesiapan untuk bersaing. Tidak hanya di lingkup nasional tetapi kawasan regional maupun global,” paparnya.

Kinerja Terjaga

Proses penilaian pun mempertimbangkan delapan kriteria penilaian antara lain, umum, ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris dan direksi, profil perusahaan, analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan, good corporate governance, informasi keuangan dan praktik good governance.

“Kriteria penilaian ARA di-review setiap tahun dan disesuaikan dengan perkembangan terkini dari praktik GCG,” tambahnya.

Sebagai informasi, acara ini diikuti sebanyak 294 institusi yang terdiri 274 BUMN dan BUMD, 3 BPR dan 17 Lembaga Keuangan dan Perusahaan Swasta serta Dana Pensiun. Jumlah tersebut meningkat 13% dibandingkan tahun lalu yaitu 261 perusahaan.

Secara keseluruhan, bila dilihat perkembangan peserta sejak pertama kali ARA diselenggarakan pada 2002, maka hingga saat ini mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 227%.

Tak tanggung-tanggung, tujuh lembaga kredibel bertindak sebagai juri dalam ARA. Mereka terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Komite Nasional Kebijakan Governance, PT Bursa Efek Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia.

Di tengah kondisi ekonomi saat ini yang masih tak menentu, lagi-lagi, kinerja BNI Syariah seperti tak berdampak. Tercatat, pada triwulan II 2015 BNI Syariah mengalami pertumbuhan aset sebesar 20,19 % year on year (yoy) dari Rp17,35 triliun (Juni 2014) menjadi Rp20,85 triliun (Juni 2015). Pertumbuhan tersebut didukung oleh kenaikan pembiayaan sebesar 25,24 % yoy di mana pada Juni 2014 sebesar Rp13,37 triliun dan pada Juni 2015 menjadi Rp16,74 triliun.

Dari total pembiayaan ini, pembiayaan konsumtif mendominasi sebesar 53,17 %, kemudian diikuti pembiayaan produktif UKM 22,07%, pembiayaan komersial sebesar 16,15%, pembiayaan mikro 6,3% serta pembiayaan Kartu Hasanah 2,29%. "Kinerja BNI Syariah relatif terjaga. Meski target aset diperkirakan tak akan tercapai, target profit tahun ini diperkirakan masih akan tercapai," terang Dinno.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pergerakan sebesar 28,22% yoy dari semula Rp13,51 triliun menjadi Rp17,32 triliun dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 46,86 %. Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap menjaga kualitas pembiayaan di mana kredit macet (nonperforming finance / NPF) saat ini sebesar 2,42%. [ahm]

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…