NERACA 

Palembang - Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan, peraturan presiden (Perpres) mengenai pembangunan jalur kereta api ringan di Palembang segera terbit.

Menurut dia, lahan proyek kereta api ringan atau "light rail transit" (LRT) itu sudah tersedia karena hanya memakai median jalan raya."Lahan sudah ada, dalam arti tinggal pakai saja, sehingga pekan depan kemungkinan besar dikeluarkan," kata Mukti seusai menghadiri seminar di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, di Palembang, Sabtu (26/9).

Dia juga mengemukakan, setelah perpres tersebut dikantongi maka pekerjaan pembangunan jalur LRT sejauh 22 kilometer itu dapat langsung dimulai karena akan memakai skema penunjukan langsung atau tidak ada proses lelang.

"Target selesai LRT dari bandara ke Jakabaring ini yakni enam bulan sebelum Asian Games tahun 2018," ujar dia.

Pemprov Sumsel mengajukan pembangunan LRT untuk menunjang peran sebagai tuan rumah ajang olahraga bergengsi tingkat Asia tahun 2018. Sebanyak 14 tempat pemberhentian direncanakan akan dibangun yang menjadi alat transportasi dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga ke Kompleks Olahraga Jakabaring dengan perkiraan dana Rp7,2 triliun.

LRT yang merupakan jenis transportasi modern ini menjadi kebutuhan mendesak mengingat Kota Palembang mulai dihadapkan pada persoalan kemacetan lalu lintas.

Selain infrastruktur LRT, pemerintah juga menempuh upaya lain untuk mengantisipasi kemacetan di Kota Palembang di antaranya pembangunan Jalan Tol Palembang-Inderalaya (Palindera) yang sudah dimulai pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada April 2015. Kemudian, pembangunan Jembatan Musi IV, Jembatan Musi VI, jalan layang, dan "underpass". Ant