KABUPATEN LEBAK - Petani Diminta Optimalkan Pompanisasi Tekan Inflasi

NERACA

Lebak - Petani Kabupaten Lebak diminta mengoptimalkan pompanisasi untuk mendukung pengembangan budidaya tanaman padi guna menekan inflasi di daerah tersebut.

"Kami serius menekan inflasi agar tidak mempengaruhi daya beli masyarakat akibat dampak kemarau berkepanjangan itu," kata Kepala Badan Perencaaanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaabupaten Lebak Dedi Lukman Indepur di Lebak, Jumat (25/9).

Menurut dia, gerakan pompanisasi tersebut dapat menyelamatkan tanaman padi tidak mengalami kekeringan. Sebab dampak kekeringan ini dapat menimbulkan gagal panen juga bisa berdampak daya beli masayarakat menurun. Karena itu, pompanisasi dapat membantu masyarakat agar tidak terjadi inflasi pada bahan-bahan pokok tersebut.

Selain itu juga petani cukup terbantu melalui pompanisasi karena bisa menyedot air permukaan untuk dialiri ke lahan persawahan. Saat ini, banyak lokasi persawahan yang memiliki air permukaan, seperti sungai, irigasi, situ dan sumber mata Air.

"Saya kira kekeringan ini bisa dilakukan dengan pompanisasi agar tidak berdampak terhadap produksi pangan," ujar dia.

Koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana mengimbau petani mempercepat penanaman untuk mendongkrak produksi pangan, sehingga bisa mengantisipasi harga bahan pokok. Saat ini, gagal panen akibat kemarau mencapai 201 hektare dengan kerugian hingga mencapai Rp1,6 miliar dengan akumulasi biaya produksi rata-rata Rp8 juta/hektare.

Dia pun mengajak petani segera melaksanakan gerakan percepatan tanam untuk mengantisipasi inflasi dengan tingginya harga bahan pokok tersebut. Meskipun, saat ini harga kebutuhan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak mulai melonjak.

"Kami yakin percepatan tanam ini , selain bisa mengendalikan inflasi juga ketersedian pangan melimpah," kata dia.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya menargetkan percepatan tanam hingga September 2015 seluas 21.000 hektare untuk mendukung produksi pangan nasional. Untuk mendukung program ketahanan pangan, pihaknya mengalokasikan pemasangan pompa air di beberapa lokasi dengan sasaran ribuan hektare. Pemasangan pompanisasi itu tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Cimarga, Kalanganyar, Malingping, Cipanas, Muncang, dan Wanasalam. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…