Gali Potensi Ekonomi Maritim - Indonesia Gelar Pameran Berskala Internasional

NERACA

Jakarta – Menyadari Indonesia sebagai negara kepulauan dengan potensi nilai ekonomi yang cukup besar, memacu pelaku usaha untuk terus menggali potensi di sektor maritim. Maka menjawab tantangan untuk menggali potensi maritim yang lebih besar, Indonesia menggelar event besar berupa Indonesia Maritime Expo (IME) yang akan di hadiri 9500 pengunjung professional. Dengan dukungan dari berbagai instansi pemerintah terkemuka dan asosiasi, IME edisi kelima tersebut akan berlangsung sangat menarik dan menurut rencana akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli.

James Boey, General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan, dengan efektifnya Masyarakat Komunitas ASEAN (MEA) pada 2015 dan komitmen Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan dermaga di Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, adalah krusial bagi para pelaku industri untuk bertemu dan memperkuat infrastruktur kemaritiman Indonesia. “Melalui cara ini, diharapkan Indonesia akan memiliki daya saing dan kesiapan yang lebih baik untuk meraih segala peluang yang ditawarkan MEA. Bersama para mitra, kami telah mempersiapkan sebuah platform konferensi dan pameran terbesar di dunia yang memperkenalkan perubahan, pengetahuan dan peningkatan nilai bagi industri kemaritiman Indonesia,” ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Rencananya, pameran Indonesia Maritime Expo akan digelar pada 7 – 9 Oktober di Jakarta International Expo (JIEXPO) tersebut didukung oleh Kementerian Pariwisata Indonesia, Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Industri Pemilik Kapal Indonesia (INSA), Asosiasi Coating Indonesia  (ASCOATINDO), Kementerian Perindustrian, Kementerian Transportasi dan Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS).

IME akan menggelar serangkaian koferensi dengan para nara sumber yang akan ‘mencerahkan’ sektor kemaritiman Indonesia agar semakin berkembang. Bertemakan “Making Indonesia the Maritime Axis of the World”  (Membuat Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia),  Konferensi IME 2015 akan menyajikan para delegasi dengan wawasan yang sangat berarti  dan memberikan pemahaman mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Tahun ini, para delegasi IME akan dapat belajar secara langsung mengenai dunia kemaritiman dan pasar offshore Indonesia dari para pakar industri baik di tingkat internasional maupun lokal. Dalam sebuah diskusi yang bertemakan “IME Crossfire Discussion”, para panelis yang terdiri dari Rudiyanto, President Director, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Widihardja Tanudjaja, President Director, PT Berlian Laju Tanker TBK dan Alexander C. Setjadi, Executive Vice President, PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk, akan membahas dinamika sektor industri lokal dan masa depan ekonomi negara dalam kaitannya dengan sektor kemaritiman, infrastruktur pelabuhan dan teknologinya.  Diskusi tersebut  akan dipimpin oleh Sjaifuddin Muhammad Thahir, Senior Manager Corporate Communication, PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Selain itu, dalam konferensi IME tersebut, Martin Bloem MA, Chief Executive Officer (CEO) Marstrat BV, juga akan berbicara mengenai ‘Strategi Titik Panas Maritim ‘(Maritime Hotspot Strategy) yang merupakan kolaborasi antara dua kekuatan utama dalam dunia kemaritiman: Belanda dan Indonesia, serta berbagai strategi untuk memajukan sektor kemaritiman Indonesia agar dapat bersaing secara global.

Kegiatan penting lainnya dalam  IME 2015 adalah diskusi tertutup berjudul “Satu Tahun Perjalanan Menuju Global Maritim Fulcrum (GMF)”, yang akan diselenggarakan oleh KADIN dan Kedutaaan Belanda untuk Indonesia. Konferensi ini bertujuan untuk mendiskusikan keberhasilan, kebutuhan dan peluang dalam membangun Indonesia sebagai 'Fulkrum' atau 'Titik Tumpu' Maritim Dunia. Dan juga untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan-kebutuhan khusus yang akan diperlukan industri maritim Indonesia, yang dapat dipenuhi oleh  sektor kemaritiman Belanda. Dalam acara tersebut, juga akan dibahas mengenai tantangan dan upaya mitigasi yang dapat dilakukan oleh aliansi kerjasama Maritim Belanda-Indonesia (Dutch-Indonesian Maritime Partnership) yang akan dibentuk.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…